Jemaah dan para utusan, bagaikan tubuh yang dipersiapkan dengan kaki yang siap sedia untuk pergi. Jika di suatu komunitas jemaah lokal berkumpul orang-orang yang dapat dipercaya, maka Al-Masih memerintahkan para pemimpin jemaah itu agar mengkhususkan utusan yang pergi berkeliling. Tujuannya untuk melanjutkan silkus pembimbingan di daerah-daerah lain.
Hal seperti ini terjadi dalam jemaah di Yerusalem dan di Antiokhia.
Jemaah Di Yerusalem
Jemaah di Yerusalem dimulai dengan kumpulan orang-orang yang mengikut Isa selama tiga tahun lebih masa pelayanan-Nya. Kepada para utusan (rasul-rasul dan orang-orang yang terlatih di sekitar mereka) dipesankan agar mereka jangan pergi sebelum diperlengkapi dengan kuasa Ruh Allah. Mereka menaatinya dan pada hari ke 10 akhirnya mereka dipenuhi oleh Ruh Suci. Ternyata, mereka masih membawa kebiasaan lama yang suka terus kumpul di satu tempat dan tidak pergi ke negri lain.
Tetapi akhirnya mereka harus terpencar kemana-mana karena penganiayaan. Meskipun dengan aniaya, mereka terpecar sambil memberitakan Injil Kerajaan Allah di mana-mana.
Jemaah Di Antiokhia
Salah satu daerah yang menjadi tempat berlumpulnya orang-orang percaya adalah Antiokhia. Di sana berkumpul orang-orang yang terlatih dari generasi kedua setelah Yerusalem. Sama seperti semula, Al-Masih hendak mengutus orang-orang yang dapat dipercaya agar Injil dimasyhurkan di berbagai tempat lainnya.
Lalu bagaimana proses persiapan hingga pengutusan orang-orang yang dapat dipercaya itu dari antara Jemaah?
Selengkapnya, ikuti teleconference BANK Injil, Minggu 31 Juli 2022 pukul 19:00-21:00 WIB.
Jika Anda membutuhkan bantuan tentang artikel dan teleconference, hubungi kami melalui email: info@proyekbankinjil.com atau WhatsApp atau segera bergabung dengan kami dalam Community BANK Injil Group.
Salam