Bahasa Baru Menurut Alkitab

Menyingkap Rahasia Perkataan dan Kesaksian yang Diperbarui dalam Terang Injil

Pendahuluan

Dalam kehidupan orang percaya, perkataan memiliki peran yang sangat penting sebagai alat komunikasi dengan Allah dan sesama. Alkitab mencatat bahwa sejak semula, Firman Allah adalah pusat dari penciptaan dan kehidupan. Namun, karena dosa, muncul perbedaan antara perkataan yang berasal dari atas dan perkataan yang berasal dari bawah. Melalui Roh Kudus, orang percaya diperlengkapi untuk berbicara dengan bahasa baru yang memuliakan Allah dan menyampaikan Injil Kerajaan Allah kepada dunia.

Tulisan ini akan menjelaskan maksud dari “bahasa baru” dalam Alkitab, serta bagaimana prinsip-prinsip tersebut diterapkan dalam hidup orang percaya.

1. Firman Allah Sebagai Awal Segala Perkataan (Kejadian 1; Yohanes 1:1-3)

Dalam Kejadian 1, Allah menciptakan segala sesuatu melalui Firman-Nya:

“Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah terang.’ Lalu terang itu jadi.” (Kejadian 1:3, TB)

Yohanes 1:1-3 menegaskan bahwa Firman itu adalah Yesus Kristus, yang telah menjadi manusia. Firman Allah tidak pernah keluar tanpa menghasilkan perbuatan yang nyata (Yesaya 55:11). Dalam terang Injil, bahasa baru adalah bahasa yang selaras dengan Firman Allah yang hidup, yaitu Yesus Kristus.

2. Perbedaan Perkataan dari Atas dan Perkataan dari Bawah (Yohanes 8:23)

Karena dosa, muncul dua jenis perkataan:

  • Perkataan dari atas: Perkataan yang berasal dari Allah, penuh kebenaran, kasih, dan kehidupan.
  • Perkataan dari bawah: Perkataan yang dipenuhi kebohongan, kebencian, dan kematian.

Yesus menegaskan bahwa Dia datang dari atas dan berbicara tentang hal-hal surgawi (Yohanes 8:23). Dalam terang Injil, orang percaya dipanggil untuk berbicara dengan bahasa baru yang berasal dari atas, yaitu bahasa yang meneguhkan dan memberitakan Injil.

3. Perkataan yang Diteguhkan oleh Roh Kudus (1 Petrus 1:11; Ibrani 2:4)

Roh Kudus bekerja dalam diri orang percaya untuk meneguhkan setiap kesaksian mereka:

“Dan Allah memberikan kesaksian juga bersama-sama dengan mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat serta pelbagai macam pernyataan kekuasaan dan oleh karunia Roh Kudus yang dibagi-bagikan menurut kehendak-Nya.” (Ibrani 2:4, TB)

Roh Kudus memberikan kemampuan kepada orang percaya untuk berbicara dengan bahasa baru yang mencerminkan kebenaran Allah. Perkataan ini dapat berupa kesaksian, nubuat, dan bahasa roh.

4. Perkenalan “Kata dan Perbuatan” Baru (Efesus 5:18-20)

Efesus 5:18-20 menggambarkan bagaimana Roh Kudus memenuhi hidup orang percaya dan menghasilkan perkataan yang baru:

“Janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh: berbicaralah seorang kepada yang lain dalam mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.” (Efesus 5:18-19, TB)

Tanda-tanda kepenuhan Roh Kudus adalah perkataan baru yang diwujudkan dalam:

  • Kesaksian: Perkataan yang meneguhkan iman dan memberitakan Injil.
  • Nyanyian: Alunan perkataan yang memuliakan Allah.

5. Perkenalan Perkataan Baru dalam Kitab Suci

Apa yang dimaksud dengan “perkataan baru” dalam Alkitab? Perkataan baru dapat mencakup:

  • Kata-kata pemberitaan Injil: Perkataan yang membawa kabar baik tentang keselamatan (Markus 16:15).
  • Kata-kata tentang perbuatan besar Allah: Kesaksian tentang karya Allah yang ajaib (Kisah Para Rasul 2:11).
  • Kata-kata dari atas: Nubuat dan bahasa roh sebagai tanda manifestasi Roh Kudus (1 Korintus 14:2-3).
  • Firman Allah: Perkataan hidup yang berasal dari Alkitab.
  • Kata-kata yang memuliakan Allah: Ungkapan syukur dan pujian.

6. Penyelidikan Ayat-Ayat Kunci

Beberapa ayat penting yang menegaskan konsep bahasa baru:

  • Markus 16:15, 17: Perintah untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk dan tanda bahasa-bahasa baru.
  • Kisah Para Rasul 2:2-4; 2:11: Kepenuhan Roh Kudus yang menghasilkan bahasa baru.
  • Kisah Para Rasul 4:8, 31: Kesaksian dengan keberanian oleh Roh Kudus.
  • Kisah Para Rasul 10:44-46: Bahasa roh dan pujian kepada Allah.

Kesimpulan: Bahasa Baru adalah Bahasa Injil Kerajaan Allah

Bahasa baru dalam terang Injil adalah ekspresi perkataan yang diperbarui oleh Roh Kudus. Bahasa ini bukan sekadar perubahan dalam pilihan kata, tetapi transformasi hati yang menghasilkan perkataan yang memuliakan Allah, memberitakan Injil, meneguhkan iman, dan membangun umat milik Allah.

Relevansi bagi Kehidupan Orang Percaya

  1. Kesaksian yang Efektif: Bahasa baru memperlengkapi orang percaya untuk menyampaikan Injil dengan penuh kuasa.
  2. Pujian yang Memuliakan Allah: Bahasa baru mendorong umat Allah untuk berkata-kata yang menghasilkan pujian dan kemuliaan bagi Allah karena Injil dan Roh.
  3. Komunikasi yang Meneguhkan: Bahasa baru membawa kasih, pengharapan, dan kebenaran dalam setiap percakapan.

Dengan memahami makna bahasa baru dalam terang Injil, setiap orang percaya dapat menjadi saksi Injil Kerajaan Allah kepada dunia.

Leave a Reply

KURSUS BANK INJIL

Kursus BANK Injil