Penciptaan Cakrawala

Pada mulanya langit dan bumi itu satu dan diliputi kegelapan.  Tetapi kemudian Allah memisahkan kegelapan itu dari bumi dengan menciptakan terang.  Tetapi meskipun bumi sudah diterangi, bumi itu masih ditutupi oleh air secara keseluruhan, sehingga belum ada ruang di dalamnya.  Oleh sebab itu, Allah melalui firman-Nya menciptakan ruang di antara segala air yang menutupi bumi itu. Ini adalah gambaran dari kehidupan manusia yang setelah diterangi oleh Injil Kerajaan Allah, pikirannya dibuka melalui penyingkapan rahasia Injil.  Dengan demikian, setiap orang yang mendengar berita Injil akan beroleh terang dan ruang yang melegakan dalam jiwa yang selama ini  terkurung dan tertekan.

Kirim pesan suara:
Click Here

Table of Contents

Berfirmanlah Allah: “Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.”   Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.  Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.  (Kejadian 1:6-8 TB)

Nats di atas menyatakan perihal lanjutan proses pembentukan bumi.

Penciptaan Cakrawala

“Berfirmanlah Allah, ‘jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air’.”

Penciptaan cakrawala adalah karya Firman Allah tahap kedua setelah penciptaan terang.  Dalam episode ke-3 ini kita akan melihat uraian bagaimana Allah memisahkan air bagian bawah di bumi dan air bagian atas di langit.  Penciptaan cakrawala ini sebagai petunjuk bagaimana Allah membentuk bumi yang belum terbentuk.  Dengan adanya cakrawala, maka mulai terlihat bentuk yang baru yang ada ruang, yaitu ruang antara air di bagian bawah dan air di bagian atas.  Meskipun demikian, Ruh Allah belum dapat memasuki bumi.

Pemisahan Air

“Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya.”

Proses yang dilakukan Allah dimulai dengan penciptaan cakrawala dan kemudian memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya.  Dengan pemisahan itu, maka terlihat pemandangan dua kelompok air, yang pertama di atas cakrawala dan yang kedua di bawah cakrawala.

Hasil Karya Firman

“Dan jadilah demikian.  Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.”

Setelah peristiwa pemisahan itu, cakrawala atau ruang pemisah antara air yang diatas dan di bawah dinamai dengan langit.  Langit yang dimaksud adalah langit yang terlihat oleh mata di bawah awan (air di atas cakrawala).  Dalam proses penciptaan selanjutnya, akan terlihat bagaimana makhluk di udara, laut dan darat diciptakan.  Penciptaan makhuluk itu bertujuan untuk mengisi ruang-ruang yang telah ada setelah ada pengelompokkan air yang ada di bawah cakrawala, sehingga terlihat tanah kering (darat).

Pengumuman Proses

Ini adalah tahap lanjutan dari rangkaian proses karya Firman Allah setelah penciptaan terang.  Pengumumannya adalah “Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.”  Jika Saudara mengalami proses lanjutan ini, maka Saudara sedang mengalami pembukaan hati yang ajaib.  Konfirmasinya adalah kelangsungan hati yang tetap terbuka kepada karya Firman Allah meskipun melewati siang dan malam.

Apa yang menjadi berita, ajaran, nasihat, dan kepemimpinan baru dari tulisan yang diilhamkan Allah?

  1. Berita baiknya adalah Allah menerangi kehidupan manusia yang gelap melalui Kabar Injil.  Melalui Injil itu ruang pemahaman baru dibuka dalam diri orang berdosa, pikiran yang luas dibentangkan, sehingga dapat melihat perbedaan antara hal-hal yang ada di atas dan yang ada di bawah; kehidupan yang kekal dan yang sementara.
  2. Kita yang ada dalam Al-Masih dapat melihat keadaan dunia yang gelap tanpa Injil, kacau balau dan bercampur, penuh kesesakan dan tidak ada kelegaan.  Karena itu, hendaknya kita tetap hidup dalam terang dengan pikiran yang luas dan menaruh belaskasihan kepada dunia yang belum mendapat penyingkapn rahasia kerajaan Allah.
  3. Meskipun setiap wilayah itu akan dipenuhi oleh penguasa dari kehidupan yang sementara, tetapi kuasa itu sudah diletakkan di bawah kekuasaan manusia yang menerima wewenang dari Firman dan Ruh Allah.

Oleh sebab itu,

“Jangan hidup seperti orang-orang zaman sekarang ini, melainkan berubahlah berdasarkan pembaruan pikiranmu. Dengan demikian, kamu dapat mengetahui dengan pasti manakah kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya, dan yang sempurna.” – Roma 12:2 (SB)

Karena kita dalam Al-Masih telah dikaruniai kemampuan pandangan baru dan pikiran yang lebih luas bagaikan bentangan cakrawala bahkan lebih luas dari bumi.

Melalui berita Injil, saudara dipanggil untuk memperoleh anugerah kehidupan kekal.  Anugerah itu adalah pemberian Nafas Hidup Baru yang didahului oleh pemisahan antara kegelapan dan terang; antara kehidupan yang di atas dan kehidupan yang di bawah.  Dengan demikian, setiap orang yang mendegar berita Injil akan beroleh terang dan ruang yang melegakan dalam jiwa yang selama ini  terkurung dan tertekan.

Maksud dari panggilan mengikut Isa (Yesus) adalah pemisahan jiwa yang dikuasai oleh kegelapan dan tertutup oleh selubung, dengan jiwa yang diterangi dan dibukakan oleh Injil Kerajaan Allah.  Itu sebabnya Isa bersabda kepada para pengikut-Nya: 

“Inilah yang Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu. Aku berkata bahwa semua yang telah tertulis mengenai Aku harus digenapi, baik dalam Kitab Suci Taurat yang disampaikan melalui Musa, dalam kitab tulisan nabi-nabi, dan dalam Kitab Zabur.” Lalu Ia membuat pikiran mereka menjadi terang sehingga mereka dapat mengerti isi Kitab Suci. – Lukas 24:44-45 (SB)

Setiap orang yang sudah menerima terang dari Injil Kerajaan Allah, mengalami proses tahap lanjutan pembentukan dan pengisian.   Karena itu, pada tahap awal dari seluruh rangkaian proses penciptaan, pembentukan, pengisian, dan pemisahan penghakiman pun sedang terjadi.  Pemisahan adalah bentuk penghakiman Allah.  Ketika berita Injil memasuki telinga seseorang, penghakiman sedang berlangsung, yaitu pemisahan antara hati yang terang dari hati yang gelap; membuka ruang dalam pandangan dan penglihatan baru.  Seseorang yang belum bebas dari penguasaan kegelapan berada dalam kegelapan; demikian juga jika pikiran yang masih dalam keadaan tertutup, tentu belum dapat menerima pemberian Allah selanjutnya.  Tetapi telinga yang mendengar dan hati yang terbuka mempersiapkan seseorang pada tahap karya Injil selanjutnya.

Ya Allah, Sang Bapa dalam Kerajaan Surga, terangilah hati saya dengan Firman Hidup, yaitu Injil Kerajaan-Mu dan singkapkan pikiran yang tertutup agar bisa melihat betapa luasnya anugerahmu yang sudah dinyatakan oleh FirmanMu, yaitu kehidupan baru dalam Isa Al-Masih. Amin

Leave a Reply

KURSUS BANK INJIL

Kursus BANK Injil