Suara Allah dan Penglihatan

Ada masa-masa di mana suara Allah tidak diperdengarkan kepada umat Allah, dan penglihatan (pewahyuan) tidak dinyatakan, seperti yang dicatat dalam Kitab Suci.

“Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatanpun tidak sering.” – 1Sam 3:1 (TB)

Pada waktu itu biasanya para pemimpin umat, menjalankan ritual ibadah mereka berdasarkan wahyu terakhir dari nubuatan atau pun petunjuk yang tercatat dalam tulisan-tulisan yang diilhamkan Allah sebelumnya.

Masa Terpanjang

Masa yang terpanjang tanpa suara Allah diperdengarkan adalah periode antar Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.  Keadaan itu dikenal sebagai “masa keheningan 400 tahun”, dimulai dari Maleakhi hingga kedatangan Mesias (Kristus/Al-Masih) yang menjadi Anak Manusia.  Maleakhi mencatat di bagian terakhir tulisannya:

“Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.” – Maleakhi 4:5 (TB)

Nas ini kemudian dicatat penggenapannya oleh Lukas, sebagai berikut:

“Lalu kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Zakharia. Permintaanmu telah didengar dan istrimu, Elisabet, akan melahirkan seorang anak laki-laki untukmu. Engkau harus menamainya Yahya.  Engkau akan berbahagia dan gembira, dan banyak orang pun akan senang dengan kelahiran anak itu.  Ia akan menjadi orang yang besar di mata Tuhan. Ia tidak akan minum anggur atau minuman keras, dan ia akan dikuasai oleh Ruh Allah sejak dalam rahim ibunya.  Ia akan memimpin banyak orang dari bani Israil kembali kepada Allah, Tuhan mereka.  Dengan ruh dan kuasa Nabi Ilyas, ia akan berjalan mendahului Tuhan untuk membuat hati bapak-bapak kembali kepada anak-anaknya dan orang-orang durhaka kembali kepada hikmah orang-orang benar. Dengan demikian, ia menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.” – Lukas 1:13-17 (TB)

Zaman Yohanes Pembaptis

Setelah tiba waktunya, Yohanes tampil di depan umum dan menyatakan pengumuman kehadirannya sebagai penggenapan suara Allah (nubuatan) yang disampaikan Nabi Yesaya:

Lalu Yahya pergi ke seluruh daerah Sungai Yordan dan mengabarkan permandian sebagai tanda pertobatan demi pengampunan dosa.  Hal itu telah tersurat dalam tulisan Nabi Yesaya yang berkata, “Terdengar suara orang yang berseru-seru di padang belantara, ‘Persiapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan yang akan dilalui-Nya!’  Setiap lembah akan ditimbun, setiap gunung dan bukit akan diratakan. Yang berliku-liku akan diluruskan dan jalan yang berbatu-batu akan menjadi jalan yang rata.  Semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Allah.” – Lukas 3:3-6 (SB)

Nabi Yahya (Yohanes Pembaptis) menunjukkan penglihatan baru kepada orang-orang yang menemui dia.

Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.  Mereka bertanya kepadanya, katanya: “Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?”  Yohanes menjawab mereka, katanya: “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.” Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis. – Yoh 1:24-28 (TB)

Maksud Suara Allah Diperdengarkan dan Penglihatan dinyatakan

Dari sejak zaman Yohanes pembaptis, akhirnya suara Allah kembali diperdengarkan dan penglihatan dinyatakan.  Tetapi untuk apa suara dan penglihatan itu?

Pertama, untuk kepentingan para pengikut Isa

Ya Bapa, muliakanlah nama-Mu!” Lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan, “Sudah Kumuliakan dan akan Kumuliakan lagi!”  Kemudian orang banyak yang berdiri di situ dan mendengar suara itu berkata, “Itu bunyi guruh.” Sedangkan yang lain lagi berkata, “Malaikat berbicara kepada-Nya.”  Sabda Isa kepada mereka, “Suara itu terdengar bukan demi kepentingan-Ku, melainkan demi kepentinganmu.  Sekaranglah dunia ini akan dihakimi, dan sekarang pula penguasa dunia ini akan dibuang ke luar.  Sedangkan Aku, apabila Aku ditinggikan dari atas bumi ini, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” – Yohanes 12:28-32 (SB)

Kedua, untuk Mempertegas Wibawa Para Utusan

Suara yang diperdengarkan dari surga kepada para pengikut Isa, bukan hanya sekali.  Petrus, Yakub (Yakobus), dan Yahya (Yohanes) juga mendengar suara dari surga ketika mereka mendapat penglihatan Musa dan Elia sedang bercakap-cakap dengan Isa di atas gunung suci (Luk 9:35-36).  Petrus kemudian menuliskan,

Kami sudah memberitahukan kepadamu mengenai kuasa dan kedatangan Isa Al-Masih, Junjungan kita Yang Ilahi itu. Semua itu bukanlah dongeng yang dibuat oleh kecerdikan manusia, karena kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.  Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah, Sang Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya, “Inilah Sang Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”  Suara itulah yang kami dengar dari surga ketika kami sedang bersama-sama dengan-Nya di atas gunung yang suci itu. – 2Petrus 1:16-18, (SB)

Para pengikut Isa mendengar suara dari surga.  Mereka juga tidak menyadari bahwa Firman Allah itu sedang memperlihatkan wujud-Nya di depan mereka dalam diri Isa (Yesus).  Setelah Isa naik ke surga, para pengikut Isa mengingat bahwa suara yang diperdengarkan itu adalah penegasan kewibawaan mereka sebagai utusan pembawa pesan dari firman (suara) Allah, sama seperti Musa dan Elia.

Musa melihat penampakkan TUHAN di gunung suci/kudus (Kel 3:5).  Demikian juga Yosua (Yos 5:15).  Keduanya disuruh menanggalkan kasut, bukan karena jenis tanah atau karena ada benda keramat di lokasi itu, melainkan karena suara dan penglihatan yang menjadi pertanda KEHADIRAN TUHAN.

Apakah Anda sudah mendengar suara-Nya dan melihat kemuliaan-Nya?  Sabda Isa kepada mereka yang suka mengatasnamakan Allah dalam berita dan ajaran mereka, padahal mereka tidak memiliki wibawa pengutusan itu dari Allah:

“Dan Bapa yang telah mengutus Aku, Dia sendiri telah bersaksi tentang Aku. Kamu bahkan belum pernah mendengar suara-Nya, ataupun melihat wujud-Nya. Dan kamu tidak mempunyai firman-Nya yang tinggal di dalam kamu, karena Siapa yang telah Dia utus itu, kamu tidak percaya kepada-Nya.” (Yoh 5:37-38, SB)

Ketiga, sebagai Tanda Kehadiran Allah

Kehadiran Allah ditandai dengan suara-Nya yang diperdengarkan. Setiap kali injil diperdengarkan, kekudusan Allah pun diperlihatkan.  Dimana suara (Injil) Allah diperdengarkan, di sana kehadiran, kekudusan, dan kemuliaan-Nya pun diperlihatkan.

Selengkapnya, ikuti Zoom Meeting dari FORB (Forum Obrolan Renungan Baru), setiap hari Sabtu, pukul 19:00 (WIB).

Jika Saudara membutuhkan penjelasan khusus, hubungi kami melalui email: info@proyekbankinjil.com atau WhatsApp atau Telegram atau segera bergabung dengan kami dalam Community BANK Injil Group.

Salam

Join Zoom Meeting
https://bit.ly/SuaraAllah

Meeting ID: 811 9501 1738
Passcode: FORB22

Meeting starts in :

00
days
00
hours
00
minutes
00
seconds

Suara Allah dan Penglihatan

Session date: Sat-08-22
Category: Renungan Baru
Duration: 1 hour 45 minutes
Timezone: Asia/Jakarta

Leave a Reply

KURSUS BANK INJIL

Kursus BANK Injil