Pilihan Yang Sempurna
Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima. Aku menganggap sebagai kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu akan semuanya itu selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku ini. (2Ptr 1:12-13 TB)
Mulut yang setia bersaksi adalah cara hidup dari para pengikut Isa Al-Masih/Yesus Kristus sebagai saksi Injil. Mulut para saksi Injil tidak dapat dihentikan oleh keadaan: waktu, usia, penganiayaan, bahkan ancaman kematian, karena semua keadaan itu menjadi kesempatan untuk Injil Kerajaan Allah. Teladan dari mulut yang setia bersaksi itu ada dalam diri para pengikut Isa/Yesus dan juga setiap orang percaya pada generasi awal. Contohnya Stavanus yang terus berbicara kepada pendengarnya hingga kematiannya (Kis 7). Stevanus tidak hanya menyaksikan Injil, tetapi juga berbicara dalam doa dengan memohonkan pengampunan dosa bagi mereka yang menganiaya dia.
Mulut yang ‘setia bersaksi’ dinyatakan melalui: berita, ajaran, nasihat, dan kepemimpinan Injil dari setiap orang percaya di segala tempat.
Berita adalah informasi atau laporan tentang peristiwa aktual atau palsu, baik atau buruk, dahulu atau sekarang. Melalui berita, para pendengar mendapatkan informasi yang biasanya diteruskan setelah didengarnya. Para pembawa berita menyampaikan informasi karena ada kepentingan atau hanya sekedar memberitahukan tentang sesuatu hal.
Berita Injil adalah Kabar Baik yang datangnya dari Surga tentang Firman Allah yang telah menjadi manusia. Berita Injil memberi informasi bagi orang berdosa bahwa Allah pasti menghukum dosa, tetapi Allah memberi jalan keluar bagi manusia karena manusia tidak dapat menghapus dosanya sendiri. Oleh sebab itu, barangsiapa yang menyadari keadaanya sebagi orang berdosa, tetapi kemudian bertobat dan percaya terhadap berita Injil, maka orang itu mendapat pengampunan. (Luk 24:46-47; 1Kor 15:1-4; 1Ptr 3:18). Tiga inti dari berita Injil: Yesus mati karena dosa kita, Dia dikuburkan, dan Dibangkitkan pada hari yang ketiga. Inti Injil inilah yang menjadi dasar dari seluruh ajaran, nasihat, dan kepemimpinan, Berdasarkan inti Injil tersebut seluruh karakter baru dibentuk menjadi serupa Al-Masih/Kristus.
Dengan demikian, berita Injil diperlukan oleh semua makhluk. Itu sebabnya Pemberitaan Injil adalah kehendak Allah yang menginginkan semua orang diselamatkan dan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16). Dasar dari pemberitaan Injil itu adalah kasih Allah yang dinyatakan melalui firman Allah yang menjadi manusia. (Yoh 1:1-18)
Berita Injil adalah bentuk dan cara Allah satu-satunya untuk berbicara kepada manusia di akhir zaman ini. Allah mau berbicara kepada manusia, meskipun manusia itu telah memberontak di hadapan-Nya. Jika semula Allah berbicara langsung kepada manusia pertama (Kej 3:9-13) tetapi kemudian dengan perantaraan para nabi, tetapi pada akhir zaman dengan perantaraan Sang Anak (Ibr 1:1-3). Selanjutnya setelah Ia naik ke sorga, berita Injil itu dipercayakan kepada para saksi (Mat 28:18-20; Ki 1:8)
Berita Injil itu disebut juga dengan kabar baik atau kabar keselamatan bagi semua orang. Pemberitaan Injil tersebut bertujuan agar mereka yang hilang, ditemukan kembali; yang sesat, dibawa kepada jalan yang benar; yang tertawan, dibebaskan; dan yang binasa dalam maut beroleh hidup yang kekal.
Menurut KBBI, ajaran adalah petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (dituruti). Pada umumnya, definisi ajaran sangat bervariasi menurut disiplin ilmunya. Pendidikan, memandang ajaran sebagai proses belajar-mengajar; Kesehatan, memandangnya sebagai pedoman menjaga keseimbangan tubuh; Agama, memandangnya sebagai doktrin: Etika, memandangnya sebagai prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang membentuk dasar keputusan dan tindakan individu; Sosial-budaya, memandangnya sebagai panduan atau nasihat yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain; Filsafat, memandangnya sebagai sebagai ide atau konsep pemikiran; Keahlian, memandangnya sebagai transfer pengetahuan atau pengembangan individu; Politik, memandangnya sebagai seni menyampaikan ide atau pandangan; ilmu ekonomi memandangnya sebagai seperangkat teori; dan Hukum memandangnya sebagai peraturan atau perundang-undangan.
Tetapi Injil memberi definisi yang berbeda tentang ajaran, yaitu pengulangan berita Injil Kerajaan Allah. Pesan itu berisi perintah atau hukum baru (menurut Injil dan Roh) yang disertai dengan Janji Allah. Tiga inti dari ajaran Injil: Ketetapan, Aturan, dan Janji. Firman atau Injil mengandung perintah dan janji. Janji selalu pengikuti perintah. Dalam perintah ada dua unsur penting, yaitu ketetapan dan perturan.
Perintah Kristus adalah dasar dari ajaran Injil, seperti dikatakan, “dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” (Mat 28:20a, TB).
Ajaran Injil disampaikan dengan berbagai bentuk dan cara. Pertama dengan symbol melalui Perjamuan Tuhan, kedua dengan penjelasan Kitab Suci, dan ketiga dengan penyeldikan bersama Kitab Suci dalam pertemuan ibadah. Simbol ajaran Injil adalah perjamuan Tuhan sebagai peringatan, sehingga setiap orang percaya tetap mengingat dengan tindakan pemecahan roi dan minum anggur. Penjelasan dan Penyelidikan Kitab Suci adalah cara untuk memelihara ajaran Injil (1Tim 4:13; Why 1:3; Kis 2:42; 17:11)
Tujuan dari ajaran Injil adalah untuk memelihara dan membimbing orang-orang kudus agar bersih dari ajaran lama (Yoh 15:2 , tetap tinggal dalam Injil (Yoh 15:4; Kol 2:6), memegang teguh berita Injil (firman tinggal dalam diri sehingga tidak dapat digoyah/disesatkan, Yoh 15:7-8; Kol 2:7-8; 1Kor 15:1-2), dan hidup dalam kasih. (Yoh 13:34-35; 15:9-10)
Pada umumnya, nasihat dipahami sebagai saran, petunjuk, atau panduan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain untuk membantu mereka dalam mengatasi masalah, mengambil keputusan, atau meningkatkan perilaku atau situasi mereka. Nasihat biasanya didasarkan pada pengalaman, pengetahuan, atau pemahaman individu yang memberikannya.
Menurut KBBI, nasihat adalah ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, dan teguran) yang baik.
Dalam Kitab Suci yang diilhamkan Allah, nasihat adalah petunjuk cara hidup yang lebih detail berdasarkan berita dan ajaran Injil. Nasihat adalah tindak lanjut dari cara hidup dalam berita dan ajaran Injil. Melalui nasihat, tutorial disampaikan dengan cara memberi contoh, tinggal bersama, dan mendorong dengan cara memberi kepercayaan. Tiga inti dari nasihat Injil: motivasi, kerjasama, teladan. Nasihat Injil bukanlah nasihat yang dihasilkan oleh pemikiran dan pengetahuan tradisi, budaya, agama, atau para ahli psikologi dan konselor. Nasihat Injil adalah nasihat oleh Roh Allah melalui berita Injil.
Telah disabdakan bahwa Mesias yang datang dari Allah itulah yang menjadi Penasihat yang sesungguhnya. “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” (Yes 9:6 TB). Inilah yang menjadi landasan utama dari nasihat Injil.
Sebutan tersebut menjadi jelas ketika kita mengetahui bahwa Isa/Yesus adalah Sang Mesias Yang Diurapi (Luk 4:18) dan bahwa Dia adalah kepenuhan Allah (Kol 1:19; Yoh 1:18).
Nasihat Injil disampaikan dengan cara memberi petunjuk berdasarkan ajaran Injil. Nasihat Injil nyata melalui dorongan (1Tim 4:13; Ibr 10:24); melakukan bersama (1Tes 2:11-14); dan hidup sebagai teladan (Flp 3:17; 1Tes 1:6; 2:13-14).
Nasihat Injil bertujuan untuk menolong saudara seiman terus bergerak maju melakukan dan menaati seluruh kehendak Allah (1Tes 3:1-3; bd 1Yoh 5:13)
Pada umumnya kepemimpinan dipahami sebagai kemampuan yang berupa sifat dan kualitas yang memungkinkan seseorang untuk memimpin, membimbing dan mengarahkan, memotivasi, dan mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan mencakup berbagai keterampilan, sikap, dan sifat yang memungkinkan seseorang untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif.
Menurut KBBI kepemimpinan adalah perihal pemimpin dan memimpin.
Dalam Kitab Suci yang diilhamkan Allah telah tertulis demikian,
Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. 11 Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. 12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. (Mat 23:10-12 TB)
Dengan demikian, kepemimpinan Injil menyatakan bahwa Mesias adalah pemimpin satu-satunya dari semua orang percaya. Mesias memimpin dari kerendahan, bukan dari ketinggian. Ia datang ke dalam dunia dan menjadi manusia, bahkan menjadi hamba bagi semua orang (Flp 2:5-8). Tiga inti dari kepemimpinan Injil: Kuasa, Usaha, Pemeliharaan. Kepemimpinan Injil dilakukan dengan cara Tim. Kepemimpinan Tim dilatih dalam kesatuan, kasih, dan kerendahan hati sehingga terjadi kesinambungan (kelanjutan). Setiap orang dalam Tim dilatih dengan Pengamatan (cara mulai, cara membangun, cara menyelesaikan), Keterampilan (Kebiasaan, Ketekunan, Ketahanan), Pemeliharaan (evaluasi, pengawasan, pengutusan).
Oleh sebab itu, yang menjadi dasar utama dari kepemimpinan Injil adalah teladan Kristus.
Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? 13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. 14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; 15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. 16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. 17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. (Yoh 13:12-17 TB)
Cara praktis dari kepemimpinan Injil adalah bertindak sebagai Pelayan, bukan sebagai Pemerintah.
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; 28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Mat 20:25-28 TB; 1Ptr 5:1-4)
Kepemimpinan dalam rupa hamba tersebut bertujuan agar para pengikut hidup serupa Al-Masih (Kol 1:28) dan semua suku bangsa dapat dibawa kepada Allah. (Rm 1:5 TB). Demikian juga melalui kepemimpinan Injil, orang-orang percaya yang masih hidup dalam kebiasaan lama dapat dibimbing menurut teladan Al-Masih/Kristus (2Tim 2:25-26 TB).
Sampai kapan terus bersaksi? Sebagaimana topik pembahasan ini, “Mulut Yang Setia Bersaksi”, maka setiap pengikut Isa/Yesus bersaksi sampai bumi penuh kemuliaan Allah. Rancangan Allah dari semula adalah supaya seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya, yaitu setiap orang yang didiami Roh Allah tersebar di seluruh bumi. Itu sebabnya, meskipun seluruh dunia berjuang dengan hal-hal yang sia-sia dan akan binasa, tetapi melalui BANK Injil, Allah akan menyatakan kemuliaan-Nya di seluruh bumi (“Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.”, Hab 2:14; lih Kej 1:26; Mrk 16:15).
Kitab Suci menyatakan hal ini dalam berbagai ungkapan:
Pekerjaan pengabdian Injil dilakukan sampai selesai, Hendaknya setiap pengikut Isa menetapkan hatinya untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah diterimanya sejak menerima panggilan Al-Masih. Pengabdian dengan cara sampai selesai telah diteladankan oleh Isa/Yesus. (Yoh 4:34). Hal itu jugalah yang diikuti oleh para pengikut-Nya (Stevanus dalam Kis 7:59-60; Paulus dalam 2Tim 4:6-7; 2Ptr 1:13-14)
Mulut yang setia bersaksi dilakukan dalam pembimbingan kasih, kuasa, dan kesetiaan, Pembimbingan yang setia dilakukan oleh abdi yang dapat dipercaya sampai orang-orang percaya hidup serupa Kristus (Kol 1:28; Rm 1:5; Ef 4:11-15)
Meskipun di satu tempat sudah ada orang-orang yang dewasa dalam Al-Masih/Kristus, tetapi para utusan BANK Injil tetap pergi ke segala penjuru bumi (Mrk 17:20; Kis 1:8).
Penyebaran para saksi Injil disertai dengan pemberitaan yang meluas untuk memenuhi visi dan target Al-Masih menurut pimpinan Roh Suci. Para saksi tidak hanya pergi dan menyebar begitu saja, tetapi mereka melakukannya sebagai TIM (Mat 28:18; Mrk 16:15; bnd Wah.5:9; 7:9). Lihat penjelasan BBM (Berkeliling, Berjejaring, dan Memelihara)
Telah dinubuatkan bahwa akan tampil para pengejek pada akhir zaman yang mengira janji kedatangan Tuhan tidak pernah terjadi (2Ptr 3:1-10). Tetapi tidaklah demikian, sebab Allah itu setia pada firman-Nya, yaitu Ia hendak melaksanakan perintah-Nya dan menggenapi seluruh janji-Nya sampai akhir segala waktu, sampai kesudahan dunia ini (Mat 28:20; 24:14)
You must be logged in to post a comment.
Bersyukur atas nasehat Injil agar tetap tinggal dalam Ajaran-Nya dan Roh-Nya, sehingga dipenuhi dalam Kepemimpinan-Nya sebagai saksi-Nya/ abdi-Nya.