Pilihan Yang Sempurna
Telah tertulis demikian,
Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. (Roma 8:30 TB)
Pemuliaan adalah tindakan dari pihak Allah kepada orang-orang pilihan-Nya. Orang-orang pilihan Allah ditetapkan berdasarkan respon terhadap panggilan Allah melalui berita Injil.
Kemuliaan yang hendak diberikan Allah kepada manusia adalah Roh-Nya. Itu sebabnya telah disabdakan,
Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. (Yes 42:8, TB) Dan lagi, Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. (Yeh 36:27 TB)
Tujuan Allah menebus orang-orang pilihan-Nya melalui berita Inji adalah agar orang percaya itu beroleh kemuliaan, yaitu hidup oleh Roh.
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (2Kor 5:17 TB)
Penciptaan kembali adalah bentuk pemuliaan yang Allah lakukan bagi manusia yang menerima penghapusan dosanya karena berita Injil. Setiap orang yang dihapuskan dosanya, juga mendapatkan penganugerahan kemuliaan, yaitu Roh Suci. Kehadiran Roh Suci dalam diri orang percaya menandakan awal kehidupan baru. Dengan demikian, ciptaan baru dalam Al-Masih (Kristus) itu, hidup karena Roh. Ciptaan baru memisahkan kehidupan lama yang hidup dalam dosa dan yang dipenuhi dengan pekerjaan dalam dosa juga. Karena itu, meskipun kita masih dalam tubuh yang fana, tetapi dengan menerima kembali Roh Allah, kita diciptakan baru dan sehingga kita kembali sebagai makhluk yang hidup.
Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. (Rom 8:11 TB; lih Kej 2:7)
Hidup baru itu adalah hasil ciptaan baru. Telah tertulis demikian,
“Karena kita adalah hasil karya Allah, diciptakan dalam Isa Al-Masih demi pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya, supaya kita hidup di dalamnya.” (Ef 2:10, SB)
Usaha manusia untuk memperbaharui dirinya (meskipun ada yang merasa berhasil), hanyalah perpindahan antar kubangan dosa dan kehidupan yang semu, jika tanpa penciptaan baru dalam Al-Masih/Kristus.
Hidup baru dimulai sejak menerima karunia Roh Kudus. Roh Kudus yang datang dari Allah itulah yang mendiami orang percaya, sehingga tubuh yang fana itu menjadi tempat kediaman Allah (bait Allah, bait Roh Kudus, 1Kor 3:16; 6:19). Dengan demikian, setiap orang percaya menjadi tempat bagi Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya kepada dunia. Itu sebabnya kita yang sudah menerima Ruh Allah, hidup oleh Roh itu.
Hidup oleh Roh ditandai dengan hidup dalam pengabdian Injil. Pengabdian Injil itu adalah wujud dari belajar kepada Kristus dan memikul kuk dari-Nya. Kegagalan orang-orang percaya hidup dalam hidup yang baru (hidup oleh Roh) karena kegagalan bersekutu dalam persekutuan yang baru. Kegagalan bersekutu yang dimaksud terjadi karena setelah menerima Injil mereka tidak menyerahkan diri mereka belajar khusus kepada Al-Masih saja dan mereka masih giat melakukan bentuk ibadah mereka yang sebelumnya.
Orang-orang yang mengaku dirinya sudah percaya Injil dan menerima hidup yang baru, tetapi masih tinggal dalam semangat jiwa yang lama tidak dapat hidup dalam hidup yang baru. Itu sebabnya dalam hal ini sangat diperlukan ketegasan PEMISAHAN (BA #5) dan PENGUMUMAN (BA #6). Kita yang sudah menerima hidup baru telah terpisah dengan semangat yang lama dan berita yang lama. Kita telah memiliki jiwa yang baru yaitu roh kita yang dibangkitkan oleh Roh Allah yang kita terima. Roh manusia yang dihidupkan itu adalah jiwa baru yang hidup karena Firman (Injil). Itu sebabnya telah disabdakan bahwa
“Manusia hidup bukan dari roti saja, melainkan dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Mat 4:4, SB)
Jiwa yang baru hidup karena firman hidup (Injil), tetapi jiwa yang lama hidup karena keinginan daging (tubuh).
Jiwa yang lama menyelamatkan nyawanya, yaitu segala keinginan mata, keinginan tubuh, dan kebanggaan hidup. Menyelamatkan nyawa adalah sikap kekhawatiran hidup. Kecenderungannya adalah melindungi diri dan milik dan tidak mau mengalami kesusahan karena kesaksian Injil. Tetapi Isa/Yesus telah memperingatkan para pengikut-Nya, demikian:
Sebab siapa hendak menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi siapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkan nyawanya. 25Â Apa untungnya bagi seseorang kalau ia memperoleh seluruh dunia ini tetapi dirinya sendiri rugi dan binasa? 26Â Karena siapa malu terhadap Aku dan terhadap perkataan-Ku, Anak Manusia pun akan malu mengakui dia pada waktu Ia datang nanti dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa-Nya serta dalam kemuliaan para malaikat-Nya yang suci. (Luk 9:24-26, SB, lih juga 1Ptr 2:20-21)
Para pengikut Isa/Yesus perlu mengetahui bahwa kerelaan menyerahkan nyawa karena Injil kerajaan Allah, mendapatkan respon dari Allah, yaitu pengembalian kembali nyawa (penerimaan semangat baru). Di sini sebenarnya aplikasi dari kehidupan dalam roh. Jiwa lama kita itu menjadi mati, tetapi roh kita menjadi hidup karena pengabdian Injil. Tetapi barangsiapa mengindari pengabdian Injil karena takut kehilangan kesenangan jiwa, maka orang itu justru kehilangan rohnya yang telah dibangkitkan karena Roh Allah. Kehilangan semangat baru itu dapat mengakibatkan seseorang meninggalkan iman, kasih, dan pengharapannya sehingga sama seperti orang yang menerima satu telenta lalu pergi menguburkannya dan kembali kepada usaha lamanya (Mat 25:18. 24-30).
Jika Al Masih ada di dalam dirimu, maka walaupun tubuhmu dapat mati karena dosa, ruhmu hidup karena kebenaran. (Rm 8:10, SB)
Setiap orang percaya yang telah menerima Roh Allah dan hidup oleh Roh, pada akhirnya hidup bersama-sama dengan Allah selamanya dalam keadaan sebagai roh. Itu sebabnya fokus dari usaha dan pergumulan kita dalam Al-Masih, bukan lagi hidup dalam tubuh yang fana (daging), melainkan hidup dalam keinginan roh.
Alasan dari kepastian mendapatkan tubuh yang baru itu adalah kebangkitan Isa AM (Yesus Kristus) dari antara orang mati pada hari yang ketiga, seperti telah tertulis:
Jika Ruh Dia, yang telah membangkitkan Isa dari antara orang mati, ada dalam dirimu, maka Dia, yang telah membangkitkan Isa Al Masih dari antara orang mati itu, akan menghidupkan juga tubuhmu yang dapat mati itu oleh Ruh-Nya yang ada di dalam dirimu. (Rm 8:11, SB)
Kemuliaan yang kita peroleh ketika mengenakan tubuh yang baru terjadi setelah kebangkitan dari antara orang mati. Kebangkitan dari antara orang mati ini hanya ada dalam Isa AM (Yesus Kristus), seperti telah disabdakan:
“Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yoh 11:25, 26)
Untuk mendapatkan tubuh baru atau tubuh rohaniah yang tinggal dalam keadaan roh atau seperti para malaikat, harus melewati pemisahan dari tubuh yang fana sekarang ini. Bahkan karena janji kebangkitan dalam Kristus itu, Paulus berharap bisa mengalami pemisahan dari tubuh tanpa harus mengalami kematian:
Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. 16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; 17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. (1Tes 4:15-17, TB)
Selain tubuh baru dalam keadaan roh, Isa/Yesus sendiri menyatakan bahwa kita yang setia dalam pengabdian Injil akan mendapat pemuliaan dari Sang Bapa:
Siapa mengabdi kepada-Ku, ia harus mengikut Aku, dan di mana Aku berada, di situ jugalah abdi-Ku berada. Siapa mengabdi kepada-Ku, ia akan dihormati oleh Sang Bapa. (Yoh 12:26, SB)
Itu sebabnya kita yang telah menerima karunia Roh, baiklah kita hidup dalam Roh, karena kehidupan yang bertahan lama itu kelak ada dalam keadaan roh yang mulia.
Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. (Kol 3:4m TB)
Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. (1Ptr 5:10, TB)
Pemuliaan terjadi dari pihak Allah dengan cara mengarunikan Roh-Nya kepada kita. Ada tiga bentuk pemuliaan dari setiap pengikut Isa/Yesus:
You must be logged in to post a comment.
Menjadi terang bagaimana Allah memuliakan setiap orang percaya, dan juga melihat kesejajaran dengan apa yg dikatakan tentang iman, kasih dan pengharapan yaitu dengan pertama menghidupkan kita oleh pemberian rohNya (orang menerima injil beroleh pembenaran dan hidup) ini diawali dengan iman artinya kita diciptakan kembali dalam Kristus, lalu akan melakukan pekerjaan baik yg Allah sediakan sebelumnya yaitu pekerjaan iman itu adalah kasih yang sama dengan hidup oleh roh bukan lagi karena keinginan sendiri melainkan keinginan roh kita yg sudah dibaharui dan melakukannya dengan setia yaitu iman dan kasih itu tetap bekerja menunjukkan pengharapan kita kepada kemerdekaan penuh yaitu mendapatkan tubuh roh pada waktu Kristus datang kedua kali dimana setiap kita yg percaya bersama Dia selamanya, itulah pengharapan kita yg menunjukkan iman yg telah kita terima tetap.
Datang nya PEMULIAAN itu dari ALLAH sendiri dan oleh Roh yg di anugrah kan -NYA bagi setiap kt yg sudah menerima ROH yg hidup yg memuliakan ALLAH kembali kt hanya melakukan pekerjaan yang ALLAH kehendaki taat setia sampai akhir tanpa beban.
Kemuliaan telah saya (kita) terima dr Allah melalui rohNya sehingga kita hidup hanya utk memuliakan namaNya.
Setuju, bahwa Pemuliaan datang dari sang Bapa dan diberikannya kepada setiap orang yg menerima injilnya