Beragama Tapi Menolak Kerajaan Allah

(Artikel tentang: Tantangan Kerajaan Allah di Zaman Kita)

Pendahuluan: Gejala Zaman dan Krisis Tak Terlihat

Kita hidup dalam zaman yang paradoksal—semakin banyak orang berbicara tentang Tuhan, namun semakin sedikit yang tunduk kepada-Nya. Gereja berkembang dalam jumlah, tetapi menyusut dalam kuasa. Dunia tampak religius, tetapi terpisah dari Kerajaan Allah yang sejati. Inilah gambaran mengerikan dari nubuat rasul Paulus dalam 2 Timotius 3:1–5, tentang hari-hari terakhir:

“Manusia akan mencintai diri sendiri… tampaknya beribadah, tetapi menyangkal kekuatannya.”

Artikel ini bertujuan mengungkap bahaya tersembunyi dari bentuk kesalehan palsu yang secara aktif menolak kuasa Kerajaan Allah di bumi—kuasa yang bukan hanya dalam perkataan, melainkan dalam hidup yang tunduk sepenuhnya pada pemerintahan Kristus melalui Roh Kebenaran.

Tantangan Utama bagi Datangnya Kerajaan Allah

•  Studi Kata: “Menolak Kuasa” (2 Tim. 3:5)

Dalam bahasa Yunani, kata “menyangkal kekuatannya” diterjemahkan dari kata arneomai (ἀρνέομαι) yang berarti menolak dengan sadar, bukan karena ketidaktahuan, tetapi karena keputusan kehendak. Sedangkan “kuasa” (dynamis) menunjuk pada kuasa ilahi yang bekerja melalui Roh, bukan kekuatan lahiriah atau keahlian manusia.

Artinya: manusia zaman akhir akan tampak saleh, aktif beragama, namun menolak kedaulatan Allah yang memerdekakan, memurnikan, dan memimpin hidup.

• Studi Kasus Alkitab: Penolakan Kuasa di Tengah Ritual

1. • Orang Farisi dan Ahli Taurat (Matius 23:25–28)
     Mereka teliti dalam agama, tetapi Yesus mengecam karena mereka “membersihkan bagian luar cawan, tapi bagian dalamnya penuh rampasan.”
     ➤ Mereka beragama tanpa tunduk kepada pemerintahan Allah yang menembus hati.
   • Simon si Penyihir (Kisah 8:18–23)
     Ia tertarik pada kuasa, tapi tidak pada otoritas Kerajaan. Ia ingin membeli kuasa Roh Kudus tanpa terlebih dahulu menyerahkan diri kepada Kristus sebagai Raja.
     ➤ Ini gambaran manipulasi agama untuk kepentingan pribadi.

• Studi Kasus Dunia Modern: Agama yang Kosong Kuasa

1. • Fenomena Spiritualitas Populer
     Banyak seminar dan konten tentang “spiritualitas Kristen” yang hanya mengajarkan self-improvement dan “berpikir positif,” tanpa mengajarkan pertobatan dan tunduk kepada salib Kristus.
     ➤ Ini adalah bentuk kesalehan tanpa Injil dan Roh.
   • Pertumbuhan Gereja Tanpa Transformasi
     Banyak gereja modern justru menyuburkan pemujaan diri sendiri, seperti yang diperingatkan dalam 2 Timotius 3:2—“manusia akan mencintai dirinya sendiri”.
     ➤ Ketika gereja mengejar popularitas dan kenyamanan, mereka kehilangan misi Kerajaan.
   • Kebudayaan Kristen vs Kerajaan Allah
     Kebiasaan ‘Kristiani’ seperti ibadah, pelayanan, atau penggunaan istilah rohani tidak selalu berarti seseorang hidup dalam Kerajaan Allah.
     ➤ Banyak yang terjebak pada sistem keagamaan dan mistis, tapi menolak pimpinan Roh.

• Inti Tantangan: Tunduk atau Tersesat

Kerajaan Allah bukan soal liturgi atau sistem organisasi.

Kerajaan Allah adalah pemerintahan langsung Kristus melalui Roh-Nya di dalam hidup seseorang, jemaat, dan dunia.

Penolakan terhadap kuasa ini adalah penolakan terhadap Kerajaan itu sendiri, meskipun dalam balutan aktivitas rohani.

Yesus sendiri bersabda:

“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku.” (Matius 7:21)

Penutup: Saatnya Memeriksa Diri dan Datang Kepada Kristus

Hari-hari terakhir bukan ditandai oleh lenyapnya agama, tetapi oleh menjamurnya agama tanpa pemerintahan Kristus. Kita dipanggil bukan hanya untuk percaya, tetapi untuk tunduk, bukan hanya untuk mengenal ajaran-Nya, tetapi untuk dipimpin oleh-Nya dalam seluruh aspek hidup.

Jika kita tidak mau dipimpin oleh Kristus, kita sedang dipimpin oleh dunia—meskipun tetap menyebut nama-Nya.

“Kesalehan tanpa kuasa adalah agama yang membungkus kebohongan dengan nama Allah.” OZ

🔁 Yuk, bahas bareng!
Join Zoom Meeting
Hari: Minggu, 20 Juli 2025
Waktu : 06:30 WIB | 07.30 WITA | 08.30 WIT

#KerajaanAllah #YesusRaja #PanggilanHidup #GenerasiTerang #KPBI #KingdomCulture #GenZForChrist