Anggota keluarga Allah adalah orang-orang yang ditebus dan diperdamaikan oleh darah Al-Masih, yang dibangun menjadi tempat kediaman Allah, melalui Ruh Suci.
Dahulu Jauh, Sekarang Menjadi Dekat
Manusia yang jauh dari Allah tidak termasuk anggota keluarga Allah. Keadaan jauh itu, terjadi akibat dosa. Tetapi ketika kita diperdamaikan oleh darah Al-Masih, sekarang kita menjadi dekat dengan Allah.
13Â Tetapi sekarang dalam Isa Al-Masih, kamu yang dahulu “jauh,” sudah menjadi “dekat” oleh darah Al-Masih, 14Â karena Dialah yang mendamaikan kita. Ia telah mempersatukan kedua belah pihak dan merobohkan dinding yang menjadi pemisahnya, yaitu perseteruan. 15Â Kematian-Nya membatalkan hukum Taurat dengan semua perintah yang terkandung di dalamnya, supaya di dalam diri-Nya, keduanya dijadikan satu manusia baru. Demikianlah terjadinya perdamaian. 16Â Selanjutnya dalam satu tubuh, keduanya didamaikan dengan Allah melalui salib, dan dalam saliblah perseteruan itu lenyap. 17Â Ia datang menyampaikan kabar baik mengenai perdamaian itu baik kepada kamu yang “jauh” maupun kepada mereka yang “dekat,” 18Â karena melalui Dia, kita, yaitu kedua belah pihak, di dalam satu Ruh, memperoleh jalan masuk menghadap Sang Bapa. – Efesus 2:13-18 (SB)
Keadaan dekat maksudnya sudah ada di dalam keluarga baru. Oleh pengurbanan Al-Masih, kita yang dahulu berdosa sekarang diperdamaikan dan dipersatukan dengan Allah dan menjadi bagian dari keluarga Allah. Inti pendamaian itu adalah salib, yaitu berita Injil yang menyatakan kematian Al-Masih karena dosa dunia, tetapi kemudian pada hari yang ketiga Ia bangkit lalu duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahatinggi, sebagai Imam Besar. Melalui Dialah kita beroleh akses masuk menghadap Sang Bapa.
Dibangun di atas Isa Al-Masih
Anggota keluarga Allah tinggal didalam persekutuan yang penuh damai di dalam Al-Masih. Itu sebabnya setiap orang percaya yang menerima pendamaian melalui berita Injil, tidak lagi merasa asing, melainkan hidup dalam fungsi yang baru sebagai bagian dari keluarga baru. Di dalam Al-Masih, setiap anggota dibangun dalam ajaran Injil.
19Â Sebab itu kamu bukan lagi orang asing atau pendatang, melainkan sewarga dengan orang-orang saleh dan turut menjadi anggota keluarga Allah 20Â yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Isa Al-Masih sebagai batu penyokong utamanya. – Efesus 2:19-20 (SB)
Akibat pendamaian oleh darah Al-Masih, kita dihitung sebagai warga yang saleh yang bebas dari dosa dan hukumannya. Dengan demikian, kita juga dibangun di atas Al-Masih melalui ajaran para nabi dan para rasul yang mengantar dan mengajarkan Injil Kerajaan Allah. Itu sebabnya di katakan bahwa kita semua dipersatukan dan dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Isa Al-Masih sebagai batu penyokong utamanya.
Bentuk Bangunan Keluarga Allah
Bait Suci Allah adalah bentuk bangunan keluarga Allah. Orang-orang percaya yang diperdamaikan, dipersatukan, dan dibangun menjadi keluarga Allah, sama-sama menjadi tempat kediaman Allah melalui Ruh yang Mahasuci.
21Â Di dalam Dia seluruh bangunan itu sama-sama disusun dan bertumbuh menjadi Bait Allah yang suci di dalam Tuhan. 22Â Di dalam Dia juga kamu sama-sama dibangun menjadi tempat kediaman Allah melalui Ruh-Nya. – Efesus 2:21-22 (SB)
Bangunan baru tersebut bukanlah buatan tangan manusia, bukan juga hasil usaha manusia, melainkan karya Allah yang agung di dalam Al-Masih melalui berita, ajaran, nasihat, dan kepemimpinan Injil Kerajaan Allah.
Hasil Pembangunan Keluarga Allah
Hasilnya adalah pengabdian baru dari orang-orang yang sudah diperdamaikan. Oleh sebab itu, setiap orang yang dibawa ke dalam keluarga Allah hidup dengan cara hidup yang baru. Cara hidup yang baru tidak sama dengan cara hidup yang lama. Jika cara hidup yang lama, melayani seperti orang asing dan pendatang; maka cara hidup yang baru, melayani sebagai anggota keluarga yang berfungsi dengan penuh kasih dan Ruh Allah.  Sebagai anggota keluarga Allah, yang berupa batu-batu yang hidup, masing-masing berlomba melayani dan memperhatikan satu sama lain, seperti telah tertulis:
4Â Al-Masih adalah batu yang hidup, yang dibuang oleh manusia. Tetapi sebaliknya, Ia dipilih oleh Allah dan berharga di hadirat-Nya. Datanglah kepada-Nya, 5 sehingga seperti batu-batu yang hidup, kamu pun dipakai untuk membangun sebuah rumah rohani, dan kamu menjadi imam-imam suci yang mempersembahkan kurban rohani, yaitu kurban yang berkenan kepada Allah melalui Isa Al-Masih. – 1Petrus 2:4-5 (SB)
Anggota Keluarga Allah Sebagai Batu Yang Hidup
Setiap anggota keluarga Allah merupakan batu hidup. Karena itu, masing-masing rela ditempatkan dimana saja menurut keinginan pemilik bangunan melalui pekerjaan para ahli bangunan. Tetapi ahli bangunan segala sesuatu adalah Allah, seperti telah tertulis:
Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah. (Heb 3:4 ITB)
Selanjutnya, jika Anda membutuhkan bantuan tentang artikel ini, hubungi kami melalui email: info@proyekbankinjil.com atau WhatsApp atau Telegram atau segera bergabung dengan kami dalam Community BANK Injil Group.
Salam
Dukung Proyek BANK Injil
Saya sangat di berkati dg ajaran Injil ini bang, bagaimana menjadi keluarga Allah karena pengalaman bersama dalam Injil dan menjadi batu yang hidup dalam Al-Masih yg siap sedia kapan pun waktunya utk terus menjadi saksi bagi Injil -Nya
Saya ingin mendaftar sebagai bagian dari keluarga “Satu Tim Setia”