Kebiasaan baru dalam Al-Masih hanya dapat dibentuk dalam diri para pengikut Isa (Yesus). Para pengikut Isa adalah orang-orang percaya yang menyerahkan dirinya kepada Al-Masih (Kristus) karena penerimaan berita Injil. Hal ini tidak sama dengan rutinitas dan ritual. Rutinitas adalah kegiatan yang berulang tetapi hanya seperti mesin yang tidak menghasilkan hidup kekal. Demikian pula dengan ritual. Ritual adalah kegiatan ibadah yang berulang dengan harapan akan mendapatkan pengampunan dosa dan penerimaan Allah. Sedangkan kebiasaan baru adalah pola hidup baru dalam Al-Masih yang bernilai kekal karena telah dibebaskan dari dosa dan diterima sepenuhnya oleh Allah.
Kebiasaan Yang Baik
Jangan sesat: “Rusaknya kebiasaan yang baik disebabkan oleh pergaulan yang buruk.” – 1Korintus 15:33 (SB)
Seperti apa bentuknya pergaulan yang buruk yang dapat merusak kebiasaan baik? Hidup dalam kekhawatiran! Karena itu,
Jangan bergaul dengan penyebar kekhawatiran
Bergaul dengan orang percaya dapat menjadikan Anda teguh dan berpengharapan. Tetapi bergaul dengan orang yang khawatir, justru menjadikan Anda hidup dalam kebimbangan dan kekhawatiran serta hidup kehilangan pengharapan. Dalam ayat selanjutnya dikatakan,
“Sadarlah sepenuhnya dan jangan berbuat dosa lagi, karena di antara kamu ada beberapa orang yang tidak mengenal Allah. Aku berkata demikian supaya timbul rasa malu dalam dirimu” (ay 34).Â
Perilaku ‘orang yang tidak mengenal Allah’ dalam Kitab Suci adalah hidup dalam kekhawatiran (Mat 6:31-32). Karena itu ‘janganlah bergaul’ dengan orang yang tinggal dalam kekhawatiran. Maksudnya, jangan menyambung dan ikut menyebarkan berita kekhawatiran. Kekhawatiran adalah kebiasaan buruk. Kebiasan buruk terjadi karena kebanyak orang tanpa sadar, suka menyambung kebiasaan bercerita dari orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kebiasaan menyambung cerita yang menghasilkan kekhawatiran adalah pergaulan yang buruk.
Usahakan Kabar Baik
Usaha kabar baik adalah perjuangan dalam Injil. Usaha memelihara berita, ajaran, nasihat, dan kepemimpin (BANK) Injil di antara umat milik kepunyaan Allah adalah kebiasaan baik. Kebiasaan baik menghasilkan kebiasaan baru di antara para pengikut Isa.
Begitu juga kami, mengapa setiap waktu kami mau diperhadapkan pada bahaya? Setiap hari aku dihadapkan pada kematian. Hal itu kuakui, hai Saudara-saudaraku, demi kemegahanku atas kamu yang kumiliki di dalam Isa Al Masih, Junjungan kita Yang Ilahi. – 1Kor 15:30-31 (SB)
Bergaul dengan Allah
Kita hanya beroleh kebiasaan baik ketika kita bergaul dengan Allah dalam Al-Masih. Henokh bergaul dengan Allah, tetapi Hawa di Taman Eden bergaul dengan Iblis. Hasil hidupnya berbeda. Itu sebabnya Isa bersabda kepada para pengikut-Nya:
“Tinggallah di dalam Aku; Aku pun di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya jika tidak tinggal pada pokoknya, demikian jugalah halnya dengan kamu jika kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Orang yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, akan berbuah banyak. Karena tanpa Aku, kamu tidak dapat berbuat sesuatu pun. Jika seseorang tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang keluar seperti ranting lalu mengering. Kemudian ranting-ranting itu dikumpulkan, dibuang ke dalam api, dan dibakar.” – Yoh 15:4-6 (SB)
Tinggal di dalam Al-Masih adalah pergaulan yang baik yang pasti menghasilkan kebiasaan yang baik pula.
Teladan Dari Kebiasaan Baru
Teladan dari kebiasaan baru dapat kita peroleh dari cara hidup Isa Al-Masih. Kita memiliki kebiasaan lama dalam hal berpikir, berkata-kata, berperilaku, dan berpengharapan. Hal itu diakibatkan karena bergaul dengan mereka yang memiliki kebiasaan buruk. Lalu bagaimana caranya agar kita dapat hidup dalam kebiasaan baru? Hanya satu cara untuk mendapatkannya, yaitu ikut Al-Masih. Wujud dari komitmen mengikut Isa adalah:
Pola Pikir Baru
Pola pikir baru hanya ada dalam Al-Masih. Ini adalah bentuk kerelaan melepaskan segala sesuatu, khusunya hak milik; kerelaan merendahkan diri, mulai dari sikap hamba bahkan menjadi hamba bagi semua orang; dan kerelaan menyerahkan nyawa, taat hingga mati (Flp 2:5-8). Itu sebabnya kepada kita diberikan nasihat Injil Kerajaan Allah:
Jangan khawatir tentang sesuatu pun, tetapi dalam segala hal, sampaikanlah semua keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan mengucap syukur. Sejahtera dari Allah, yang melebihi pengertian manusia, akan menjagai hati dan pikiranmu dalam Isa Al-Masih. Akhirnya, hai Saudara-saudaraku, penuhilah pikiranmu dengan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang murni, semua yang indah, semua yang sedap didengar, dan hal-hal yang unggul serta yang terpuji. – Flp 4:6-8 (SB)
Pola pikir baru segera membentuk kata dan perbuatan dari para pengikut Isa.
Perkataan Baru
Perkataan baru timbul dari pikiran yang sudah dibaharui, yaitu dari hati yang sudah disucikan dari segala dosa dan kuasanya. Teladan yang diberikan oleh Al-Masih dalam berkata-kata terlihat dari berita dan pengajaran yang disampaikan-Nya di mana-mana (Mat 4:23; Yoh 18:20). Semuanya tentang Injil Kerajaan Allah. Oleh sebab itu,
Hendaklah perkataan Al-Masih tinggal di dalam dirimu dengan berlimpah-limpah. Ajarlah dan nasihatilah satu sama lain sebijaksana mungkin. Nyanyikanlah zabur, puji-pujian, dan nyanyian-nyanyian rohani bagi Allah dengan hati yang bersyukur. – Kolose 3:16 (SB). Lih juga Rm 15:18-19; 1Kor 1:17-18; 1Tim 6:3.
Perilaku Baru
Sama seperti perkataan baru, perilaku baru dibentuk dari pola pikir baru. Perilaku baru adalah kebiasaan bertindak dan berbuat sama seperti teladan dari Isa Al-Masih. Al-Masih berkeliling di mana-mana dan menyatakan perbuatan Injil. Itu sebabnya Ia juga besabda kepada orang-orang yang hendak mengikut Dia:
Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, orang yang percaya kepada-Ku akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sama seperti yang Kulakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu, karena Aku pergi kepada Sang Bapa. – Yohanes 14:12 (SB)
Tidak masalah betapa sibuknya Anda dengan profesi dan berbagai kegiatan yang Anda lakukan. Tetapi yang paling utama adalah hendaknya identitas baru saudara dinyatakan senantiasa melalui perkataan dan perbuatan baru sebagai saksi Injil.
Pengharapan Baru
Manusia telah kehilangan pengarapan baru dalam dirinya sejak dosa menguasai hidupnya. Tetapi pengharapan baru itu kembali setelah seseorang mendengar berita dan ajaran Injil. Injil membebaskan manusia dari perhambaan dosa dan menjadikan setiap orang percaya menang atas segala pencobaan. Seseorang yang kehilangan pengharapan, tentu saja hidup dalam keputusasaan, sehingga mereka tidak dapat bertahan dalam hidup baru. Dunia telah berada di bawah kuasa dosa dan hidup di bawah hukumannya. Tetapi orang-orang percaya justru bersukacita dan bermegah ketika mereka harus melalui berbagai kusulitan hidup karena Injil.
Bahkan bukan itu saja! Kita pun bermegah di dalam kesusahan, sebab kita tahu bahwa kesusahan itu mendatangkan ketabahan. Selanjutnya ketabahan mendatangkan keteguhan hati, dan keteguhan hati mendatangkan pengharapan. Pengharapan itu tidak akan mempermalukan kita, karena kasih Allah telah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Ruh Allah yang telah dianugerahkan kepada kita. – Roma 5:3-5 (SB)
Karena itu, sebagai pengikut Isa Al-Masih, hendaknya hidupmu tabah dan teguh di dalam Injil. Sikap yang terbiasa tabah dan teguh, mendatangkan pengharapan yang berlimpah-limpah dalam Isa Al-Masih. Ini adalah hukum pengulangan yag menghasilkan kehidupan, bukan kematian.
Pemeliharaan Kebiasaan Baru
Pemeliharaan kebiasaan baru sangat diperlukan di antara para pengikut Isa. Cara memelihara kebiasaan baru adalah tinggal dalam ajaran Injil.  Pengulangan tidak selalu menghasilkan ritual yang berakhir dalam kematian. Pengulangan Injil adalah kebiasaan baru dalam Ruh dan Kebenaran yang pasti menghasilkan hidup kekal.
Jangan Duduk Dengan Kumpulan Pencemooh
Telah tertulis demikian,
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. – Maz 1:1-2 (TB)Â
Kumpulan pencemooh adalah orang-orang yang suka saling menggosip dan berkompromi dengan kebiasaan buruk. Mereka suka berkata, “tidak salah sesekali kita melulu dengan cerita Injil”, dan kemudian mereka mulai aksi gosip mereka.
Kebiasaan baik yang selalu baru dibentuk dari pergaulan yang baik dan baru. Semuanya itu hanya diperoleh di dalam Al-Masih. Tetapi pencemooh dan orang-orang yang senang dengan pergaulan yang buruk, tinggal dalam kebiasaan lama, dan terancam tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Telah tertulis demikian,
Tidak tahukah kamu bahwa orang-orang yang tidak benar tidak akan mewarisi Kerajaan Allah? Jangan sesat! Orang yang cabul, penyembah berhala, pezina, pelaku homoseks, pencuri, tamak, pemabuk, pemaki, dan perampas tidak akan mewarisi Kerajaan Allah. – 1Korintus 6:9-8 (SB). Lih juga Wahyu 21:8; 22:15
Itu sebabnya, kebiasaan baru sangat diperlukan di antara para pengikut Al-Masih. Tujuannya adalah agar kita tidak terseret dan terhanyut dalam pengembangan pikiran, perkataan, dan perbuatan yang jahat yang dapat menggeser pengharapan kita dalam Al-Masih.
Awasan Dari Filsafat Kosong
Kita diberi awasan agar tidak hidup dalam pergaulan buruk. Pergaulan buruk adalah kebiasaan yang menyambung cerita gosip, fitnahan, curhatan, filsafat kosong, dan berbagai perkataan dan perbuatan lain yang sia-sia.
Jagalah baik-baik supaya jangan seorang pun menawan kamu dengan tipu daya filsafatnya yang kosong dan tak berguna. Filsafat seperti itu berasal dari adat istiadat turun-temurun yang diajarkan manusia serta dari ruh-ruh di alam semesta, bukan dari Al-Masih. – Kolose 2:8 (SB)
Tanpa disadari banyak orang yang dengan cepat merespon dan menyambung cerita kosong. Tetapi ketika berita dan ajaran Injil diperdengarkan, mereka berdalih bahwa Injil itu memang benar, tetapi kita tidak mungkin terus dengan Injil, Injil, dan Injil. Hati-hati dengan orang yang demikian. Mereka itu adalah orang-orang yang menyebarkan filasafat kosong dan sangat berhaya bagi pembangunan kebiasaan baru. Jangan bergaul dengan mereka itu. Bukan membenci mereka, tetapi jangan menyambung cerita gosip, fitnahan, curhatan, dan filsafat kosong yang mereka sebarkan. Pemeliharaan kebiasaan baru yang benar adalah tinggal tetap di dalam Injil Al-Masih, seperti telah tertulis:
Kamu telah menerima Isa Al-Masih, Junjungan kita Yang Ilahi. Karena itu hendaklah kamu tetap hidup bersatu dengan Dia. Hendaklah hidupmu berakar di dalam Dia dan bangunlah hidupmu dengan Dia sebagai dasarnya. Hendaklah kamu juga tetap teguh dalam imanmu sebagaimana telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu selalu penuh dengan rasa syukur. – Kolose 2:7 (SB)
Selanjutnya, jika Anda membutuhkan bantuan tentang artikel ini, hubungi kami melalui email: info@proyekbankinjil.com atau WhatsApp atau Telegram atau segera bergabung dengan kami dalam Community BANK Injil Group.
Salam
Dukung Proyek BANK Injil