Ibadah Yang Sempurna
#5 KASIH (Mat 5:43-48)
CARA IBADAH YANG SEMPURNA MENURUT HUKUM INJIL DAN ROH
Hukum Kebencian
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. (43)
Perintah dalam PL adalah: “Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.” (Im 19:18)
Sedangkan perkataan “Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku” (Maz 139:22, TB) itu dari perkataan Daud
Perkataan “Kamu telah mendengar firman”. . . “benci musuhmu” itu adalah pengertian dari penafsiran pikiran manusia yang menyebar. PL tidak pernah mengatakan bahwa siapa pun harus membenci musuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa, dalam pernyataannya “kamu telah mendengar” (ayat 21, 27, 33, 38, 43), bukan bermaksud mengoreksi PL itu sendiri tetapi hanya kesalahan penafsiran terhadap PL. Kebencian Allah terhadap kejahatan merupakan tema sentral dalam PL (misalnya, Mazmur 5:4-5). Akibatnya, mereka yang berwujud kejahatan dipahami sebagai musuh Tuhan, dan wajar jika membenci mereka (lih. Maz 26:4-5; 139:21-22), namun kebencian seperti itu tidak pernah diperintahkan oleh Tuhan.
Hukum Kasih
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. (44-45)
Tuhan membenci kejahatan, namun Ia tetap memberikan banyak keberkahan dalam hidup ini bahkan kepada musuh-musuh-Nya (ayat 45) melalui “kasih karunia umum” (kemurahan yang Ia berikan kepada semua orang dan bukan hanya kepada orang-orang beriman). Berkat-berkat ini dimaksudkan untuk menuntun orang-orang yang tidak percaya kepada pertobatan (Kisah Para Rasul 14:17; Roma 2:4). Tentu saja ada perasaan di mana Allah membenci mereka yang jahat dan tidak mau bertobat (lih. Maz 5:5; 11:5; Ef 2:3), namun berkat Allah berupa kasih karunia umum merupakan tindakan pemeliharaan-Nya yang utama terhadap umat manusia. disini dan sekarang.
Anak-anak Bapa Surgawi adalah mereka yang menanggapi kehendak-Nya sebagaimana diungkapkan dalam pelayanan Yesus (lih. 12:48-50). Hujan dan panas menyatakan perbuatan Tuhan yang menunjukkan kasih karunia dan kepedulian terhadap semua makhluk-Nya; oleh karena itu murid-murid Yesus harus meneladani Allah dan mengasihi sesama dan musuh.
Hukum Keluarga Allah
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? (46-47)
Di Palestina, pemungut pajak adalah perwakilan dari otoritas pemerintahan Romawi. Kecenderungan mereka untuk melakukan pemerasan membuat mereka dibenci dan dibenci oleh bangsanya sendiri (lih. Luk 19:8). Para pengikut Isa/Yesus tidak boleh sekadar melakukan hal yang sama seperti orang-orang yang tidak beriman; perubahan kehidupan mereka harus menghasilkan perilaku yang menunjukkan kasih yang jauh lebih besar.
Hukum Yang Sempurna
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (48)
Jadilah sempurna, sama seperti Bapa surgawimu sempurna. Kitab Suci adalah cerminan Allah sendiri ketika Ia telah menyatakan kehendak dan karakter-Nya kepada umat-Nya. Ketika umat Kristiani berusaha untuk hidup selaras dengan Kitab Suci, mereka sebenarnya sedang mengejar kesempurnaan Allah. Ayat ini memberikan kesimpulan dan rangkuman pada bagian antitesis (ay. 21-48), yang menunjukkan bahwa seluruh kitab Taurat dan kitab Nabi menemukan kegenapannya yang sempurna dalam kesempurnaan Bapa, yang merupakan panggilan yang dikejar oleh semua murid Yesus.
Selengkapnya, ikuti PIPA (Pertemuan Ibadah Para Abdi), setiap Minggu, pukul 09:00 WIB.