Hari Pentakosta
“Maka, mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam berbagai bahasa,* seperti yang diberikan Roh Kudus untuk mereka ucapkan.” – Kis 2:4 (AYT)
Salah satu perayaan besar dari agama Kristen adalah Hari Raya Pentakosta. Sebagian gereja mempersiapkannya dengan menunggu hari pencurahan Roh Kudus dengan berdoa selama 10 hari di gereja sejak Perayaan Hari Kenaikkan. Tetapi seperti apa Ajaran Kitab Suci Injil mengenai Peristiwa Pentakosta?
PENUH INJIL DAN RUH SUCI
Pada perayaan hari Pentakosata (Πεντηκοστή [ἡμέρα], Pentēkostē [hēmera], “[hari] kelima-puluh”), terjadilah penggenapan janji Sang Bapa melalui Isa Al-Masih (Yesus Kristus) atas murid-murid pertama itu, yaitu mereka ‘penuh Injil dan Ruh’.
Ketika tiba hari raya Pentakosta, mereka semua sedang berada bersama-sama di satu tempat. 2 Tiba-tiba terdengar dari langit bunyi yang keras seperti bunyi angin menderu. Seluruh rumah tempat mereka berkumpul diliputi bunyi itu. 3 Lalu mereka melihat sesuatu yang rupanya seperti lidah-lidah api, bertebaran dan hinggap di atas mereka masing-masing. 4 Mereka semua dikuasai Ruh Allah lalu mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain, menurut apa yang diberikan oleh Ruh Allah kepada mereka untuk dikatakan. (Kis 2:1-4, SB)
Akibat Kepenuhan Ruh Suci
Akibat kepenuhan Ruh Suci, maka sekitar 120 orang menjadi kepenuhan berita Injil, yaitu mereka semua berkata-kata dengan bahasa baru. Pesan dari bahasa-bahasa baru yang mereka bicarakan itu dapat dimengerti oleh para pendengar, seperti telah dituliskan,
“Meskipun demikian, kita semua mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri mengenai hal-hal besar yang dilakukan oleh Allah!” (Kis 2:11, SB)
Apakah hal-hal besar yang dilakukan oleh Allah? Jawabannya adalah peristiwa Injil, yaitu bahwa Isa Al-Masih telah bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.
Proses Peristiwa Penuh Injil dan Ruh
Para pengikut Isa pertama, mengalami kepenuhan Injil setelah kebangkitan Isa dari antara orang mati (Lukas 24:25-45). Meskipun sebelumnya Isa berkali-kali mengajarkan mereka bahwa Mesias (Kristus/Al-Masih) harus menderita (Mat 16:21; 17:22-23; 20:18-19; bd perumpamaan tanda nabi Yunus; pembangunan bait Allah dalam 3 hari); tetapi murid-murid itu tetap juga tidak mengerti wujud dari berita Injil yang dibawa Al-Masih. Itu sebabnya, Ia harus mengajarkan mereka berulang-ulang tentang Injil kerajaan Allah itu selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya dari antara orang mati (Kis 1:3), agar pikiran mereka menjadi terbuka (terang).
Lalu Ia membuat pikiran mereka menjadi terang sehingga mereka dapat mengerti isi Kitab Suci. Kemudian Ia bersabda kepada mereka, “Telah tertulis, ‘Al Masih harus mati, tetapi Ia akan hidup lagi pada hari yang ketiga.’ Telah tertulis pula bahwa atas nama Al Masih itu berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala suku bangsa, mulai dari Yerusalem. (Luk 24:45-47, SB)
Peristiwa Hari Pentakosta
Sepuluh hari setelah kenaikkan Al-Masih di Surga, para murid yang bertekun menantikan janji Bapa dalam Al-Masih itu, digenapi. Peristiwa hari Pentakosta tersebut digunakan oleh Allah sebagai momentum turun-Nya Ruh Suci. Tujuanya adalah untuk membuktikan bahwa wujud dari perhitungan hari-hari dalam Taurat itu hanya ada dalam Isa Al-Masih dan bahwa Allah hendak mengaruniakan Ruh-Nya kepada banyak orang.
Hari yang Baru Penuh Injil dan Ruh
Peristiwa Pentakosta itu hanya sekali dan tidak bisa diulang. Namun peristiwa pemenuhan Ruh atas orang-orang percaya akan terjadi terus menerus sampai masa Ruh itu ada di atas bumi. Kepada kita hari ini, diperlihatkan satu hari saja, yaitu ‘hari yang baru’ dalam Isa Al-Masih. Peristiwa Hari yang baru untuk pertama kali dialami dalam Al-Masih, berbeda-beda bagi setiap pengikut Isa. Tetapi hari-hari selanjutnya di antara orang-orang percaya yang tinggal dalam persekutuan Injil dan Ruh, akan mengalami terus menerus kepenuhan Injil dan Ruh Suci. Hari-hari di bumi ini penuh dengan kejahatan, tetapi hari-hari dalam Al-Masih penuh dengan kebaikan.
Kelangsungan Kepenuhan Injil dan Ruh
Jika Anda telah dibebaskan dari belenggu dosa dan kejahatan, maka Anda adalah orang bebas. Bebas berarti tidak lagi berada di bawah hukum perhambaan atau perbudakan dosa. Karena itu hendaknya Saudara-saudara hidup dalam kemerdekaan penuh, penuh Injil dan Ruh Allah, Telah tertulis demikian
14 Itulah sebabnya Tuhan bersabda, “Bangunlah, hai kamu yang tidur; bangkitlah dari antara orang mati, dan Al-Masih akan menerangimu.”
15 Sebab itu perhatikanlah baik-baik bagaimana kamu hidup, jangan seperti orang-orang yang tidak berakal, melainkan seperti orang-orang yang bijaksana.
16 Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini penuh dengan kezaliman.
17 Sebab itu jangan bodoh, tetapi pahamilah apa yang Tuhan kehendaki.
18 Jangan mabuk-mabukan, karena kamu akan terbawa untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak pantas. Tetapi hendaklah kamu senantiasa dipenuhi Ruh.
19 Berkata-katalah seorang akan yang lain dengan zabur, puji-pujian, dan nyanyian rohani, serta bernyanyi dan berzaburlah di dalam hatimu kepada Tuhan
20 sambil selalu bersyukur atas segala sesuatu kepada Allah, Sang Bapa kita, dalam nama Isa Al-Masih, Junjungan kita Yang Ilahi. – Efesus 5:14-21 (SB)
Selengkapnya, ikuti Teleconference JEMAAH Milik Al-Masih/Kristus, Minggu, 28-Mei-2023, pukul 09:00 WIB.