PASKAH DALAM KITAB SUCI
(Memperkenalkan Bentuk dan Praktek Paskah)
Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; 14 di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. (Kol. 1:13-14, TB)
PENDAHULUAN
Ada berbagai kegiatan yang kita bisa saksikan dewasa ini sebagai ungkapan perayaan paskah. Meskipun hal itu telah menjadi tradisi, namun para pengikut Isa AM perlu menyelidiki kebenaran yang diajarkan oleh Kitab Suci Injil. Perayaan atau peringatan umat biasanya berhubungan dengan perintah dari Kitab Suci. Jika hal itu tidak diperintahkan, maka umat tidak perlu menguras energi atau membuat usaha-usaha hanya demi mempertahankan kegiatan-kegiatan tradisi saja.
Ada tiga bentuk paskah yang dinyatakan dalam Alkitab.
1. PASKAH ISRAEL
Paskah ditetapkan oleh TUHAN bagi bangsa Israel untuk pertama kali dalam Keluaran 12. Paskah tersebut merupakan ketetapan yang berlaku seterusnya bagi umat Israel sebagaimana dinyatakan dalam Keluaran 12:14
Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.
Paskah berdasarkan petunjuk Allah kepada Musa (Selidiki Keluaran 12). Paskah ini menyatakan pembebasan bangsa Israel dengan cara Allah mengeluarkan mereka dari perbudakan Mesir dan membawa mereka ke Tanah Kanaan sebagai Tanah Perjanjian.
2. PASKAH PENGIKUT MESIAS
Peringatan dan perayaan Paskah yang sebelumnya berdasarkan perintah dalam Keluaran 12, menjadi berubah ketika Isa AM datang untuk memenuhi maksud Paskah tersebut. Sabda Isa dalam Lukas 22:16 (“Sebab Aku berkata kepadamu, Aku tidak akan lagi memakannya sampai Paskah itu digenapi di dalam Kerajaan Allah.” – KSI) menyatakan bahwa Paskah yang sebelumnya ditetapkan untuk seterusnya akan segera berakhir karena akan digenapi dalam diri-Nya, yaitu ketika Anak Domba Paskah yang dari Allah, yaitu Isa Al-Masih menjadi kurban yang sesungguhnya. Dengan demikian, tidak lagi ada pengurbanan domba Paskah. Ini adalah paskah bagi orang-orang yang dibebaskan dari perbudakan dosa dengan cara hidup dalam ibadah baru dalam Roh dan Kebenaran.
Isa AM menetapkan pola yang baru sebagai ganti pola yang diajarkan Musa sebelumnya kepada Israel. Ia memberi petunjuk kepada para pengikut-Nya dalam Matius 26:17-29; Markus 14:12-25; Lukas 22:1-30; Yahya 13:1-35.
3. PERAYAAN PASKAH SEMESTA
Perayaan Paskah yang sesungguhnya dalam Kerajaan Allah sebagaimana telah dinubuatkan dalam Yesaya 25:6-9 akan digenapi pada hari terakhir ketika Isa AM datang sebagai Raja dalam Wahyu 19:6-10.
Persiapan
Penglihatan Rasul Yahya dalam Wahyu 19:6-9, demikian:
“Kemudian aku mendengar sesuatu seperti suara himpunan orang banyak. Bunyinya seperti air bah dan seperti guruh yang besar, katanya, “Segala puji bagi Allah! Karena Tuhan kita, Allah Yang Mahakuasa, sekarang memerintah sebagai raja. Marilah kita bersukaria dan bersorak-sorai, serta memuliakan-Nya! Karena hari pernikahan Anak Domba telah tiba, dan mempelai perempuan-Nya sudah siap sedia. Kain lenan halus yang berkilauan dan putih bersih diberikan kepadanya untuk dipakai.” Kain lenan halus adalah segala kebajikan orang-orang saleh. Malaikat itu berkata kepadaku, “Tuliskanlah ini, ‘Berbahagialah semua orang yang diundang ke pesta pernikahan Anak Domba.’” Katanya lagi kepadaku, “Ini adalah perkataan Allah, perkataan-perkataan kebenaran.” (KSI)
Perayaan semesta tersebut menyatakan puji-pujian kepada Allah. Isa Al-Masih dinyatakan sebagai mempelai laki-laki yang akan menyambut jemaat-Nya sebagai mempelai perempuan yang diperlengkapi dengan pakaian kesalehan. Meskipun Ia sebagai mempelai laki-laki, tetapi gelar yang dikenakan kepada-Nya adalah Anak Domba, sehingga dapat dipastikan bahwa perayaan pesta pernikahan tersebut adalah rangkaian penjelasan mengenai penebusan umat-Nya melalui pengurbanan Anak Domba Paskah. Selanjutnya dijelaskan bahwa ada ucapan malaikat yang dipesankan untuk harus dituliskan oleh rasul Yahya, yaitu: “Berbahagialah semua orang yang diundang ke pesta pernikahan Anak Domba.” Tetapi siapakah yang akan diundang dan menerima undangan istimewa itu?
Pertanyaan di atas telah dijawab oleh Isa Al-Masih, Junjungan kita yang Ilahi ketika Dia diundang dalam sebuah pesta perjamuan. Selidiki Lukas 14:15-24.
Ikuti Forum Obrolan Renungan Baru (FORB) setiap hari Sabtu, pukul 18:30 WIB melalui ZOOM Meeting dan LIVE Streaming