Kebahagiaan dari Penerimaan
3 Bentuk Penerimaan:
- Penerimaan Pemberian Allah
- Penerimaan Diri
- Penerimaan Sesama
Apakah ada yang Anda belum terima dari pemberian-pemberian Allah, seperti dikatakan:
Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya? – 1Kor 4:7 (TB)
Apakah Anda dapat menerima keadaan diri Anda sendiri? Isteri Ayub tidak menerima apa yang menimpa Ayub, keluarga, dan seluruh miliknya, tetapi Ayub menerimanya. Berikut kisahnya:
Maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya – Ayub 2:9-10 (TB).
Apakah Anda dapat menerima orang-orang di sekitar Anda? Apa yang menjadi alasan utama, mengapa kita harus menerima satu akan yang lain?
Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah. – Rom 15:7 (TB)
Penerimaan dalam pandangan dunia sangat bergantung kepada keadaan yang menguntungkan dirinya, sedangkan dalam kerajaan Allah penerimaan demi menguntungkan orang lain. Itu sebabnya dunia tidak mau kehilangan segala milik yang menjadi kebanggaannya, walaupun pada akhirnya dunia dan segala keinginannya itu harus lenyap (lih 1Yoh 2:17). Berbeda dengan Al-Masih/Kristus. Al-Masih justru melepaskan segala miliknya dan menyerahkan nyawa-Nya, tetapi akhirnya Ia kembali memperoleh segala-galanya (Mrk 10:45; Yohanes 10:17-18).
Jika demikian, bagaimana menerima segala keadaan yang menimpa diri sendiri, menerima saudara seperti Al-Masih, dan menerima pemberian-pemberian Allah itu sendiri? Ikuti Forum Obrolan Renungan Baru (FORB) malam ini, kiranya Anda mengalami keajaiban dan kebaghagiaan dari penerimaan.