Ibadah Baru Yang Menggenapi Hukum Taurat (Mat 5:17-20)
Cara Ibadah, kesalehan, atau keagamaan Baru Dalam Al-Masih/Kristus
1. Penggenapan Hukum Taurat
Maksud perkataan ‘meniadakan’ berbeda dengan ‘menggenapi’. Meniadakan sama dengan menghilangkan hukum atau firman yang sudah dinyatakan baik dalam perkataan atau pun dalam tulisan tanpa menyelesaikan perintah dan janji dalam hukum atau firman itu. Cara yang demikian tidak dapat dipertanggung-jawabkan. ‘Menggenapi’ sama dengan melaksanakan segala ketetapan, peraturan, dan janji yang ada dalam hukum atau firman itu. Mesias yang datang dari Allah itu menggenapi seluruh Hukum Taurat, artinya seluruh perintah dan janji sudah selesai. Tuntutan dari Hukum Taurat adalah melakukan setiap hukum itu secara utuh tanpa cacat (Yak 2:10). Karena itu, hanya Isa Al-Masih/Yesus Kristus satu-satunya yang dapat melaksanakan/menggenapi sepenuhnya.
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (ay 17, baca juga Mat 22:37-40)
2. Peniadaan Hukum Taurat
Istilah “meniadakan” bisa juga berarti menyangkal atau tidak memenuhi apa yang sudah difirmankan (Mrk 7:9-13). Sedangkan pengertian dari kata “menggenapi” adalah melaksanakan sampai selesai atau memenuhi apa yang sudah difirmankan (Mat 5:17-20). Apabila penggenapan sudah terjadi, maka semua yang sudah digenapi akan dihapus (Ibr 10:9).
Meskipun Hukum Taurat itu datangnya dari Allah, tetapi ada masa berlakunya, yaitu sampai semuanya terjadi (tergenapi). Karena itu, setelah Mesias menanggung penderitaan dengan cara bangkit dari antara orang mati, hukum baru yang berlaku, yaitu Hukum Injil dan Roh. Kita telah dibebaskan dari Hukum Taurat karena Al-Masih/Kristus (Rm 7:6). Siapa yang hidup dalam Taurat, ia masih tinggal dalam hukuman; tetapi siapa ada dalam Injil, ia beroleh Hidup (Roh yang menghidupkan = tidak lagi dihukum = tidak mati; Rm 8:1-11). Dengan demikian, ketika hukum yang menghidupkan sudah datang (Injil dan Ruh), maka hukum yang mematikan menjadi lenyap (Taurat)
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. 19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (ay 18-19; baca juga Gal 4:1-5; bd Luk 6:5)
3. Cara Hidup Yang Lebih Benar Dari Hukum Taurat
Para ahli Taurat dan orang-orang dari Mazhab Farisi berusaha hidup menurut Hukum Taurat, meskipun banyak di antara mereka yang berlaku munafik (Mrk 7:1-8), tetapi sebagian ada yang bersungguh-sungguh tetapi tanpa pengertian yang benar (Rm 10:2-3; Flp 3:4-9). Ibadah yang berdasarkan Hukum Taurat berjuang supaya dapat diterima oleh Allah, tetapi mereka tetap gagal tanpa percaya kepada Injil yang akan datang. Para ahli dan para pemimpin agama hanya berusaha untuk mencapai kesalehan, namun tetap juga tidak dapat mencapai kekudusan Allah. Tetapi para pengikut Al-Masih/Kristus telah dibuat menjadi saleh (hidup suci dan berkenan kepada Allah) sehingga mereka dapat beribadah dan ibadah mereka pasti diterima Allah. Allah tidak hanya menerima ibadah mereka, tetapi Allah menerima ibadah mereka karena hidup mereka telah lebih dahulu diterima Allah dalam Al-Masih/Kristus. Itu sebabnya kita tidak ada alasan lagi melakukan ibadah dengan ritual-ritual yang mengira bisa menjadi lebih benar di hadapan Allah. Kita hanya hidup dalam Injil dan bergiat menyaksikan Injil itu karena Ruh Allah tinggal di dalam kita. Kita beribadah dalam Ruh dan Kebenaran. Rahasia ibadah dan kesalehan yang demikianlah yang lebih benar dari pada keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (ay 20)
Selengkapnya, ikuti Teleconference JEMAAH Milik TUHAN Di Setiap Kota dan Negeri Yang Jauh, Minggu, 19-Agustus-2023, pukul 09:00 WIB.
