Hukum Yang Memerdekakan vs Hukum Yang Menjajah
Rahasia Hidup Dalam Hukum Baru Yang Penuh Terang dan Kebebasan
Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa. (Yes 51:4, TB)
Banyak orang yang berpraduga bahwa hukum Allah itu seolah-olah mengekang dan menjajah dirinya sehingga dia tidak melihat “Kebebasan Dalam Hukum Allah.
Keadaan demikian terjadi karena manusia itu adalah kegelapan sehingga tidak dapat melihat terang yang dari Allah, yaitu Firman-Nya,
Kehidupan yang tinggal dalam kegelapan bukalah kehidupan, melainkan kematian yang penuh ketakutan. Tetapi manusia yang buta malah memilih untuk menghambakan dirinya pada hukum iblis, dosa, dan maut, termasuk hukum-hukum buatan tangan manusia. Dalam kebutaanya, dia mengira bahwa hukum-hukum yang demikian memberi dia kebebasan, pada hal justru menguasai dan menjajah hidupnya sendiri.
Memang keadaan yang paling sulit yang dihadapi manusia adalah memilih untuk menaklukkan dirinya kepada hukum Allah atau kepada hukum dunia. Menolak hukum Allah berarti menjadi pemberontak (iblis) di hadapan Allah. Menolak hukum dunia berarti menjadi penentang iblis dan manusia. Jadi Anda pilih yang mana? Pilihan ini bukan berteori seolah-olah membangun opnii tentang hukum, melainkan penyerahan hidup kepada salah satu hukum: HUKUM ALLAH atau HUKUM DUNIA; HUKUM YANG MEMERDEKAKAN atau HUKUM YANG MENJAJAH.
Jadi, seperti apa hukum yang memimpin hidup Anda? Apakah Anda merasa seperti orang yang terjajah sampai sekarang? Apakah Anda merasa dikekakang atau sebaliknya Anda mau bebas dan semua hukum, termasuk hukum Allah?
Selengkapnya, ikuti pembahasannya hanya di Forum Obrolan Renungan Baru (FORB) Sabtu, 22-Juli-2023, pukul 18:30-19:30 WIB