Hidup Menurut Hukum Roh
Hidup menurut Hukum Roh (Ruh) tidaklah sama dengan hidup menurut Hukum Daging. Permasalah yang besar yang dihadapi jika hidup menurut Ruh adalah, daging diharuskan tunduk kepada keinginan Ruh. Mengapa karena kita harus hidup menurut keinginan Allah sementara kita masih dalam daging, seperti telah tertulis,
Selama kita masih mendiami kemah yang sekarang ini, kita mengeluh karena adanya berbagai beban. Kita tidak mau bertelanjang, melainkan kita ingin mengenakan pakaian yang kekal, supaya yang sifatnya fana itu dihapus oleh yang sifatnya hidup. (2Kor 5:4 (SB). bd. Rm 8:20-27)
Jika demikian, apa yang harus kita lakukan agar dapat bertahan hidup menurut ‘hukum Ruh’ sementara kita dalam daging dan tinggal di bumi ini yang penuh dengan ‘tuntutan hukum dan keinginan daging’?
Ikuti Forum Obrolan Renungan Baru (FORB) malam ini pada pukul 18:30-19:30 WIB