HANYA SEDIKIT YANG MENDAPATKANNYA
Petunjuk Tentang Kehendak, Pintu, dan Jalan Dalam Kristus
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. 13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; 14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” (Mat. 7:12-14 TB)
Aplikasi Isi Kitab Taurat dan Para Nabi (Mat 7:12)
Kesimpulan dari seluruh isi Hukum Taurat adalah “kasih kepada Allah dan kepada sesama”, yang dapat dilihat dari tulisan berikut:
Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum manakah yang paling utama?” 29 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” (Mrk. 12:28-31, TB)
Ada kalanya para penulis dalam Alkitab hanya menampilkan bagian yang kedua, mis:
“Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.” (Rom. 13:8 TB; lih Gl 3:15; Yoh 13:34-35)
Maksud penulisan itu bukan untuk mengabaikan Hukum yang utama dan terutama, yaitu kasih kepada Allah, melainkan untuk menyatakan wujud ketaatan kepada Allah itu harus mengasihi sesama. Oleh sebab itu, pernyataan Yesus, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka,” merupakan aplikasi dari hukum “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”
- Apa yang Anda kehendaki orang perbuat kepadamu?
- Pada umumnya setiap orang tidak menginginkan dirinya dibenci, diperlakukan kasar atau tidak baik!
- Kehendak Baru yang tersembunyi dalam Taurat dan Kitab Para Nabi atau Kehendak Allah yang ada dalam diri orang itu karena Injil (Gal 2:20).
Apa Yang Terjadi Ketika Melakukan Kehendak Allah? (Mat 7:13-14)
- Kesulitan (Pintu yang sesak)
- Kesepian (Jalan yang sempit)
- Pilihan (Hanya sedikit yang mendapat)
Lalu Isa bersabda kepada semua yang ada di situ, “Siapa mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikut Aku. Sebab siapa hendak menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi siapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkan nyawanya. (Luk. 9:23-24, SB)
Jalan menuju kehidupan yang kekal digambarkan sebagai pintu gerbang yang “sesak” atau “sempit”, karena setiap orang yang mau melaluinya harus memenuhi prasyarat: (1) rela melepaskan segala sesuatu atau berpisah dari hubungan masa lalu (Luk 14:33); (2) menyangkal diri; (3) bersedia menderita dan menanggung penganiayaan untuk dirinya sendiri; (4) menaati perintah Al-Masih; (5) menyerahkan nyawanya (lih Yoh 12:25).
Prasyarat tersebutlah yang menyebabkan kondisi itu menjadi sulit, sepi, dan sedikit yang mendapatkannya.
Tentu saja di pihak lain banyak yang memilih jalan yang diinginkan manusia karena baginya hal itu dirasa mudah, ramai, dan seolah-olah memperoleh apa yang sedang dicarinya.
Tetapi Isa AM/Yesus Kristus dengan tegas menyatakan bahwa jika mau mendapatkan kehidupan kekal, maka ikut Dia meskipun hal itu sangat sulit dan hanya sedikit orang yang mau melaluinya.
Selengkapnya, ikuti PIPA (Pertemuan Ibadah Para Abdi), setiap Minggu, pukul 09:00 WIB.