DICIPTAKAN MENURUT GAMBAR DAN RUPA ALLAH: IDENTITAS, MANDAT, DAN TIM
Kejadian 1:26-28 merupakan bagian penting dalam kisah penciptaan yang menjelaskan dasar, cara, dan tujuan Allah bagi manusia sebagai ciptaan-Nya. Ketiga ayat ini berbicara tentang pola penciptaan manusia menurut gambar dan rupa Allah, strategi pemerintahan Allah di bumi dengan mandat untuk berkuasa atas semua ciptaan di setiap wilayah udara, laut, dan darat, serta metode pemenuhan kemuliaan Allah atas seluruh bumi melalui berkat Allah bagi manusia untuk menghasilkan buat yang banyak dengan kualitas gambar dan ruapa Allah.
Dalam terang Injil Kerajaan Allah, kita dapat memahami makna yang lebih dalam dari perikop ini. Berikut uraian yang disertai renungan dan refleksi untuk aplikasi masa kini.
Kejadian 1:26
“Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa (רָדָה, radah) atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.'”
- “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar (צֶלֶם, tselem) dan rupa (דְּמוּת, demut) Kita”: Ungkapan “gambar dan rupa” dalam bahasa Ibrani mengacu pada manusia yang diciptakan untuk mencerminkan karakter, sifat, dan keberadaan Allah. Kata tselem merujuk pada representasi fisik atau citra, sementara demut merujuk pada sifat-sifat esensial. Ini berarti manusia diciptakan untuk menjadi representasi Allah di bumi, baik dalam karakter moral maupun peran fungsionalnya.
- Dalam terang Injil, gambaran ini dipulihkan melalui Kristus, yang adalah Gambar Allah yang sempurna (Kolose 1:15). Melalui Kristus, manusia ditebus dari dosa yang merusak citra ilahi dalam diri kita, dan melalui Roh Kudus, kita dipulihkan untuk hidup sesuai dengan gambar Allah yang sejati.
- “Supaya mereka berkuasa (רָדָה, radah)”: Kata Ibrani radah berarti memerintah atau berkuasa dengan tujuan menjaga dan mengelola. Allah memberi manusia mandat (wewenang dan kuasa untuk bertindak sebagai perintah) untuk mengelola ciptaan-Nya (burung, ikat, dan hewan) agar tidak dikuasai oleh roh-roh jahat dan iblis. Penafsiran di luar Injil mengira bahwa pemulihan ini dilakukan oleh manusia dengan cara menyayangi burung, ikan dan hewan. Pada hal tidak ada perintah untuk mengasihi binatang seperti dirimu sendiri, bukan? Kekuasaan manusia atas bumi dilakukan dengan Tim (laki-laki dan perempuan) sehingga mereka tidak perlu saling menguasai.
- Melalui Kristus, kita diajak untuk menjalankan otoritas ini dalam terang Kerajaan Allah. Para pengikut Kristus berkuasa atas setan-setan dan segala kekuatan kuasa kegelapan seperti dalam Markus 16:18. Manusia yang kerasukan setan dan roh-roh jahat, sama atau bahkan lebih rendah dari hewan karena itu, Anda yang sudah dipulihkan dan menerima mandat baru hendaknya membebaskan mereka yang dikuasai oleh Iblis. Kuasa ini bukan berhubungan eksploitasi, pelayanan, dan pelestarian ikan-ikan, burung-burung, dan berbagai jenis hewan, melainkan berhubungan dengan pembebasan manusia yang berdosa dan tinggal dalam kekuasaan iblis. Karena itu, maksud dari Roma 8:19-21 bukanlah hewan, melainkan manusia yang berdosa.
Renungan dan Aplikasi:
Manusia diberi kehormatan yang besar untuk menjadi representasi Allah di bumi yang memiliki kuasa dan wewenang untuk memberitakan kabar pembebasan bagi mereka yang tinggal dalam kegelapan dunia. Pemerintahan ini dikerjakan dengan kasih, keadilan, dan integritas, sebagaimana Kristus memerintah dalam Kerajaan-Nya. Setiap orang yang menjadi pengikut Kristus hidup serupa Kristus. Bagaimana Kristus menyatakan wujud cara hidup dalam rupa dan gambar Allah dengan kuasa atas bumi? Sekali lagi, Yesus bukan agen pemulihan bumi agar bumi menjadi lestari. Justru bumi ini akan menuju kebinasaan, tetapi waktunya diperpanjang karena Allah ingin banyak orang diselamatkan (2 Petrus 3:7-13).
Kejadian 1:27
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan (זָכָר, zakar; נְקֵבָה, neqevah) diciptakan-Nya mereka.”
- “Menurut gambar-Nya”: Kalimat ini diulang untuk menegaskan pentingnya fakta bahwa manusia, baik laki-laki maupun perempuan, diciptakan menurut gambar Allah. Ini menegaskan bahwa setiap manusia, terlepas dari jenis kelamin atau latar belakang, memiliki martabat yang sama di hadapan Allah karena mereka mencerminkan citra-Nya.
- Dalam terang Injil, Yesus Kristus datang untuk memulihkan martabat semua manusia. Di dalam Kristus, tidak ada perbedaan ras, gender, atau status sosial yang memisahkan kita (Galatia 3:28). Semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, dipanggil untuk kembali kepada Allah melalui berita Injil. Setiap orang yang menerima Injil dipuihan ke dalam gambar Allah dan mendapat kuasa untuk memerintah oleh Roh.
- “Laki-laki dan perempuan”: Penggunaan kata zakar (laki-laki) dan neqevah (perempuan) menekankan perbedaan dan keunikan setiap jenis kelamin, namun sama-sama mencerminkan gambar Allah dan mereka bersal dari satu sumber. Keduanya dirancang untuk hidup dalam kesatuan, saling melengkapi, dan bekerja bersama dalam menjalankan mandat Allah sebagai satu tim.
- Injil memulihkan hubungan antara laki-laki dan perempuan bahkan semua orang, di bawa ke dalam kesatuan yang baru di bawah pimpinan Kristus. Hubungan ini melampaui peran dari suami-istri (Efesus 5:31-32) yang hanya sebagai gambaran dari hubungan yang harmonis dalam Kerajaan Allah, di mana kasih, saling menghormati, dan kerja sebagai tim menjadi pusatnya.
Renungan dan Aplikasi:
Sebagai laki-laki dan perempuan yang diciptakan menurut gambar Allah dalam Kristus, kita dipanggil untuk bersatu, menghormati, dan mengasihi satu sama lain dalam satu Tubuh Kristus. Sebagai anggota tubuh, kita melakukan misi Kerajaan, mencerminkan sifat kasih, dan hidup dalam satu Roh dengan berbagai karunia khusus di bawah kepemimpinan Sang Kepada, yaitu Kristus. Apakah Saudara mengalami pemulihan hubungan dengan sesama.
Kejadian 1:28
“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: ‘Beranak-cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah (כָּבַשׁ, kavash) atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.'”
- “Allah memberkati mereka”: Berkat Allah kepada manusia menunjukkan kasih dan perhatian-Nya. Berkat ini adalah bentuk kekuatan ilahi yang memungkinkan manusia untuk menjalankan mandat mereka dengan sukses. Kata “berkat” (בָּרַךְ, barak) di sini menunjukkan kelimpahan, kehidupan, dan kedamaian yang mengalir dari hubungan manusia dengan Allah.
- Berkat ini menemukan pemenuhannya di dalam Yesus Kristus, yang memberi kita berkat rohani di dalam Kerajaan Allah (Efesus 1:3). Melalui Kristus, kita menerima berkat kelimpahan, yaitu keturunan ilahi (keselamatan dan kehidupan yang kekal) di seluruh bumi, dan kuasa oleh Roh Kehidupan yang menaklukan segala kekuatan dan penguasa dunia ini.
- “Taklukkanlah itu (כָּבַשׁ, kavash)”: Kata kavash berarti menundukkan atau mengendalikan dengan kekuasaan. Ini tidak menyiratkan penindasan, tetapi pengelolaan yang bertanggung jawab atas makhluk yang tetap dalam kejahatan dan mereka yang bertobat dan mendapat pengampunan dosanya. Manusia dipanggil untuk menaklukkan bumi dengan cara memberitakan, mengajarkan, dan menyaksikan Injil yang mencerminkan keadilan, kasih, dan pemeliharaan Allah.
- Dalam terang Injil, kita dipanggil untuk menaklukkan dosa, ketidakadilan, dan kekacauan di dunia ini melalui kekuatan Kristus yang hidup di dalam kita (Roma 8:37). Misi Kerajaan adalah membawa tatanan Allah ke seluruh aspek kehidupan.
Renungan dan Aplikasi:
Tuhan telah memberkati kita dengan kemampuan dan kuasa Roh untuk memenuhi mandat-Nya di bumi. Apakah Anda hidup sebagai orang yang menerima berkat, yaitu menerima kelimphan dan kuasa dalam Injil dan Roh? Apakah Anda membawa berita Kerajaan Allah kemana pun dengan kuasa Roh dan tinggal dalam persekutuan kasih sehingga Injil, yaitu firman Kristus yang hidup tinggal di dalam Anda?
Kesimpulan
Kejadian 1:26-28 menyoroti identitas, mandat, dan kesatuan orang-orang yang bebas dari dosa, kuasa iblis, dan kematian kekal. Melalui Injil Kerajaan Allah, kita menemukan kembali identitas kita sebagai satu tubuh Kristus yang hidup menurut gambar dan rupa Allah, dan yang diberi mandat sebagai pemerintah yang bergerak untuk menaklukan dan membuat pemerintahan Allah berdiri tegak di seluruh bumi. Meskipun masih di bumi, tetapi sebagai satu tim, laki-laki dan perempuan kita bersama-sama diberi otoritas ilahi, menguasai (menaklukkan) seluruh wilayah bumi Injil, sehingga kepada semua makhluk terlihat dengan jelas kasih, keadilan dan damai sejahtera ke dalam dunia yang sudah rusak.
Renungan akhir: Apakah Saudara hidup sesuai dengan citra Allah yang dipulihkan dalam Kristus? Bagaimana Saudara hidup sebagai tim yang bekerja dalam otoritas Allah melaksanakan misi Kerajaan Allah di seluruh bumi melalui berita dan ajaran Injil?
***
Judul Lagu: Gambar dan Rupa Allah
Kejadian 1:26-28
[Verse 1]
Allah berfirman, “Mari kita jadikan manusia,
Dalam gambar dan rupa kita, itu yang kita kehendaki.
Supaya mereka berkuasa, atas ikan di laut,
Burung di udara, dan segala makhluk di bumi.”
[Verse 2]
Dan Allah menciptakan manusia,
Laki-laki dan perempuan, Dia buat mereka.
Segambar dengan Allah karena Roh yang menghidupkan
Diberkatilah mereka, dan dengarlah firmanNya…
[Chorus]
“Beranak-cucu lah dan bertambah banyak,
Penuhilah bumi dan taklukkanlah,
Berkuasalah atas lautan, daratan, dan udara,
Membawa kemuliaan bagi Allah Sang Pencipta
[Bridge]
Menjadi penguasa bumi dalam Kerajaan Allah
Mengusahakan bumi bagi Kerajaan Allah
Memelihara Kerajaan Allah di bumi fana
Membawa kemuliaan bagi Allah Bapa
[Chorus]
“Beranak-cucu lah dan bertambah banyak,
Penuhilah bumi dan taklukkanlah,
Berkuasalah atas lautan, daratan, dan udara,
Membawa kemuliaan bagi Allah Sang Pencipta
[Outro]
Mari kita berbuah lebat,
Dalam gambar dan rupa-Nya, Ooo…
Selengkapnya, ikuti PIPA (Pertemuan Ibadah Para Abdi), setiap Minggu pagi pukul 06:30 WIB.