Proyek BANK Injil

Salam saudara,
Kita senantiasa bersyukur kepada Allah dalam Al-Masih Junjungan kita Yang Ilahi, karena melalui berita Injil Kerajaan Allah, Ruh-Nya telah mengantar kita kepada ibadah yang berkenan kepada-Nya.

Oleh pimpinan Ruh Habakuk menyatakan petunjuk bagaima bentuk dari ibadah buatan diri sendiri (buatan manusia):
a. Ibadah dari diri sendiri. Sia-sia melakukan ibadah dengan karya ciptaan sendiri. Tidak ada gunanya selain memuaskan keinginan diri. (lih. Kol 2:23; bd. 2Tim 4:3).
b. Ibadah dengan cara mengangungkan hasil karya sendiri. Ibadah palsu menggiring para penyembah menyembah dan percaya pada buatannya sendiri. Orang yang percaya kepada manusia, tidak mempercayai Allah dan tinggal dalam wilayah kutukan. (bd. Yer. 17:5; Why 22:18)
c. Ibadah yang meninggikan manusia. Ajaran dusta mengajarkan seolah-olah hasil karyanya berkuasa, karena itu dia menaklukan diri dan menyembah ciptaanya sendiri. (bd. Rm 1:25; Mrk 7:7)

Para pengikut Al-Masih/Kristus hendaknya mewaspadai penyembahan berhala modern yang dapat menyusup di tengah-tengah pesekutuan orang percaya melalui ibadah dan ajaran palsu. Para pengajar palsu berlagak tahu pada hal tidak tahu kebenaran Allah (lih. 1Tim 6:3-4). Itu sebabnya di antara kita tidak diizinkan para pengajar yang suka bersilat kata dan hanya membangkitkan kedengkian dan kecurigaan, karena tindakan demikian hanya untuk kebanggan diri.

Untuk menguji perbedaan dan perbandingan antara ibadah buatan sendiri dengan ibadah yang berkenan kepada Allah cukup dengan memperhatikan dasar, cara, dan tujuan ibadahnya.

○ Dasar ibadah sendiri adalah ketetapan dan peraturan yang dirumuskan oleh seorang ahli atau beberapa orang. Mereka melegalkan aturan mereka itu dan menjadikannya hukum bagi para penganut/pengikut mereka. Sedangkan dasara ibadah yang berkenan kepada Allah adalah Al-Masih/Kristus.

○ Cara ibadah buatan sendiri adalah mengagung-agungkan cara ibadah itu sendiri. Mereka cenderung memuja bentuk dan cara ibadah dan berusaha menciptakan suasana yang terlihat seolah lebih dekat dengan surga. Para pengajar palsu mengajarkan seolah-olah peraturan-peraturan yang mereka buat itu hidup/bernyawa sehingga mereka harus menaklukkan diri kepada aturan itu. Mereka mempengaruhi pikiran banyak orang bahwa jika tidak menaati aturan itu maka mereka berdosa kepada Allah. Sedangkan cara ibadah yang berkenan kepada Allah adalah pengabdian yang mendatangkan Kerajaan Surga melalui berita Injil.

○ Tujuan ibadah buatan sendiri adalah untuk kebanggan diri. Kata lainnya adalah untuk pemuasan keinginan sendiri. Mereka suka menggunakan kata-kata “puji Tuhan” atau “Allah luar biasa” hanya untuk mengalihkan sementara perhatian pendengar, tetapi pada akhirnya semua orang akan akan digiring agar memuji-muji kehebatan manusia di antara mereka. Sedangkan tujuan ibadah yang berkenan kepada Allah hanya supaya Allah dimuliakan dalam Isa Al-Masih.

Oleh sebab itu, kita yang sudah mengalami Injil Kerajaan Allah, hendaknya terus tinggal dalam ibadah yang menyembah Allah dalam Ruh dan Kebenaran, bukan dalam ajaran dan kebenaran diri sendiri (manusia). Kita tidak perlu mencipatkan berbagai cara dan bentuk penyembahan supaya terlihat lebih khusyuk atau lebih rohani. Penyembahan dalam Ruh dan Kebenaran dinyatakan melalui kesaksian dan persekutuan Injil. Ibadah yang demikian hidup dan tidak mati; bernyawa dan tidak bisu; dibuat oleh Allah dan bukan manusia.

Kiranya banyak orang yang menjadi sadar akan bahaya ibadah buatan sendiri, lalu segera berbalik kepada ibadah buatan Allah. Imanuel. Maranata.