-
HUKUM ALLAH ADALAH DIDIKAN
================
Allah memberi hukumNya kepada kita supaya kita terlatih (terdidik), bukan supaya kita terhukum.
admin & instructor
Offline
@ admin
5 out of 5
• 2 Ratings
About Me
Onekhesi Zega
Abdi yang Dapat Dipercaya
Abdi Injil Kerajaan Allah
Media
Photos
Videos
Audios
Files
Friends
Bright Misael Zega
@brightmisaelzega
Eko
@ekoabdi
Bril
@bril
Elisabeth
@elisabeth7
Luky Siagian
@lukysiagian
Groups
BANK Injil Community
Public Group
Satu Tim Setia Community
Private Group
Recent Posts
Makna Kenosis
- 05/10/2024
Umat Allah Dalam Perjanjian Baru
- 23/08/2024
KEMERDEKAAN DALAM KRISTUS
- 17/08/2024
Saudara,
Dahulu kita tinggal dalam dosa sehingga kita tidak mungkin luput dari penghukuman Allah. Tetapi sekarang kita tinggal dalam Al-Masih/Kristus, sehingga Allah tidak lagi menghukum kita. Dalam Al-Masih, kita beroleh keberanian menghadap takhta karunia Allah (Ibr 4:14-16). Al-Masih adalah Pembela Agung kita dan juga sebagai Pengantara kita dengan Sang Bapa ketika kita berbuat dosa (1Yoh 2:1). Maksud dari semuanya itu, bukan supaya kita tinggal dalam dosa, melainkan supaya kita tetap tinggal dalam Al-Masih.
Sekali lagi, dalam Al-Masih Allah tidak lagi memperlakukan kita sebagai terdakwa (orang hukuman) karena kesalahan kita, melainkan kita telah dibebaskan sebagai orang yang merdeka (Rm 8:1-2). Oleh sebab itu, ketika Allah dengan sengaja membawa kita melalui berbagai kesulitan hidup, hal itu, bukanlah hukuman, melainkan UJIAN KETEKUNAN iman kita dalam Al-Masih. Allah menjamin kita dengan penyertaan-Nya yang kuat oleh Ruh Yang Mahasuci.
Demikian pula apa bila kita melakukan kesalahan, maka Allah harus mendidik kita dengan Hukum-Nya, yaitu AJARAN INJIL. Ajaran Injil itu menjadi teguran yang memperbaiki kesalahan, seperti telah tertulis:
“Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan berguna untuk mengajar, menegur, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah, sehingga tiap-tiap orang milik Allah dibekali untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.” 2TIM 3:16 (SB)
Di sinilah maksud dari perkataan “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan” menjadi jelas. Melalui ajaran Injil kita DIDIDIK, DILATIH, DIBENTUK agar kita menjadi serupa dengan AL-MASIH/KRISTUS. Karena di dalam AM, maka kita harus merelakan diri untuk ditegur melalui AJARAN DAN NASIHAT INJIL.
Namun sebagai awasan, maksud dari perkataan tersebut bukan supaya ada di antara kita yang memanfaatkan kesempatan dengan menggunakan perkataan-perkataan Kitab Suci untuk “memukul” – menghukum/menyindir/menghajar/ menekan – saudara kita yang sedang berbuat salah, lalu berkata kepadanya, “Nah, kamu harus rela disesah agar kamu berubah!”. Bahkan kesalahan yang terlihat fatal yang pernah dilakukan Petrus ketika menyangkal Isa/Yesus, tidak menjadi hukuman bagi Petrus dan tidak ada di antara para pengikut lain yang mempersalahkan Petrus. Tetapi meskipun Petrus pernah menyesal, Isa/Yesus tidak berhenti mendidik Petrus dengan tujuan untuk penyesalan dirinya saja, melainkan supaya Petrus itu bangkit dan bergairah penuh dalam pengabdian INJIL. Karena itu Junjungan Yang Ilahi bertanya dan kepada Petrus sampai 3x “Apakah engkau mengasihi Aku?” (Yoh 21:15-17). Inilah DIDIKAN YANG SEJATI: TEGURAN DARI AJARAN & NASIHAT INJIL YANG PENUH KASIH DARI ALLAH.
Oleh sebab itu, ketika kita dilatih (ditegur untuk diperbaiki) melalui BANK Injil, kita tidak perlu tawar hati, meskipun itu berulang-ulang sampai kita terbentuk menurut keinginan Allah. Justru kita patut menyambutnya dengan sukacita dan berusaha agar dari situ kita menjadi penuh kembali dalam pengabdian INJIL.
Kita patut bersykur karena kita tidak perlu diajar atau dinasihati oleh manusia dengan standar moral dunia atau pun agama. Kita diajar dan dinasihati oleh Sang Bapa yang penuh kasih melalui AJARAN BANK INJIL. Karena itu, marilah dengan penuh keberanian melakukan pelayanan pengabdian INJIL, bukan karena kelayakan kita, melainkan karena karunia Allah dalam Al-Masih. Jangan sekali-kali menghukum diri Anda atau salah satu dari saudara kita karena kesalahannya dengan cara menghalangi dia mengabdi bagi Kerajaan Allah. Tetapi tolonglah saudara kita yang sedang lemah agar ketika dia menyadari keadaanya, maka ia pun bangkit dan menerima kembali tanggung jawab pengabdian yang penuh kasih dari Al-Masih.
Sejahtera bagi kita semua, IMANUEL.