-
GAMBAR ALLAH YANG TIDAK KELIHATAN
================
Allah yang tidak kelihatan telah memperlihatkan diri-Nya dalam Isa AM/Yesus Kristus. Itu sebabnya juga dikatakan, “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya” (Yoh 1:18 TB)
admin & instructor
Offline
@ admin
5 out of 5
• 2 Ratings
About Me
Onekhesi Zega
Abdi yang Dapat Dipercaya
Abdi Injil Kerajaan Allah
Media
Photos
Videos
Audios
Files
Friends
Bright Misael Zega
@brightmisaelzega
Eko
@ekoabdi
Bril
@bril
Elisabeth
@elisabeth7
Luky Siagian
@lukysiagian
Groups
BANK Injil Community
Public Group
Satu Tim Setia Community
Private Group
Recent Posts
Makna Kenosis
- 05/10/2024
Umat Allah Dalam Perjanjian Baru
- 23/08/2024
KEMERDEKAAN DALAM KRISTUS
- 17/08/2024
Saudara,
Orang-orang saleh termasuk para pendiri agama dan mereka yang taat beragama pasti memiliki kerinduan agar dapat melihat Allah secara kasat mata. Itu tandanya bahwa mereka itu tidak berasal dari surga/sorga dan belum pernah melihat Allah. Bahkan Musa, sekalipun dia seorang Nabi Besar yang tidak diragukan oleh para nabi mana pun, memiliki keinginan yang kuat untuk itu.
Musa pernah meminta kepada Allah agar dapat melihat kemuliaan Allah: “Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku” (Kel 33:18 TB). Tetapi Allah membatasi penglihatan itu bagi Musa dengan hanya memperlihatkan kegemilangan dan bagian belakang-Nya. Allah tidak dapat memperlihatkan wajah-Nya kepada Musa, karena hal itu menjadi kecelakaan bagi Musa seperti difirmankan-Nya: “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.” (Kel 33:20 TB)
Berbeda dengan Isa/Yesus. Dia tidak memiliki keinginan untuk melihat Allah, “Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia” (Kol 1:19 TB). Karena itu, seharusnya siapa pun yang mengetahui bahwa Isa/Yesus itu lahir bukan dari benih laki-laki, melainkan dari Ruh Allah juga tahu bahwa Isa/Yesus itu tidak dapat dibandingkan dengan para nabi, apa lagi dengan para pendiri agama dan para pemimpin mana pun yang pernah ada di bumi ini. Mereka semua berasal dari debu dan hanya hidup apa bila nafas yang Allah ada dalam diri mereka. Sedangkan Al-Masih adalah hidup itu sendiri. Itu sebabnya meskipun Isa/Yesus wafat, namun maut tidak dapat menahannya sehingga Ia bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Sedangkan semua para nabi termasuk para pemimpin agama dan dunia yang pernah ada dan sudah mati telah menjadi debu tanah dan jiwa mereka yang mendapat karunia Allah hanya berharap agar Al-Masih/Mesias membangkitkan mereka pada akhir zaman.
Isa/Yesus walaupun telah melewati kematian, tidak dapat dikalahkan/dikuasai oleh maut itu, tetapi Ia justru mengalahkan maut dengan cara bangkit pada hari yang ketiga. Oleh sebab itu, siapa saja yang menerima Isa/Yesus bahwa Dia adalah Mesias, Sang Anak yang datang dari Allah yang hidup akan dibangkitkan pula pada hari terakhir.
Jadi maksud dari perkataan: “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan (Kol 1:15, TB)”, adalah
1. Sebagai gambar Allah yang tidak kelihatan, Isa/Yesus berasal dari dari surga, bukan dari bumi; Ia adalah Firman Allah yang sudah ada bersama-sama dengan Allah sebelum segala ciptaan ada;
2. Sebagai yang sulung, Dialah yang pertama bangkit dan telah naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahatinggi;
3. Sebagai yang lebih utama, Dia adalah sumber segala ciptaan. Segala ciptaan berasal dari Dia dan diciptakan di dalam Dia
Karena itu, baiklah kita yang sudah mengalami Injil Kerajaan Allah, tetap dalam pengharapan yang kekal dalam Al-Masih, karena apa bila kita tetap bertahan di dalamnya, maka segala janji kemuliaan dari gambar Allah akan kita saksikan bersama-sama dalam kemuliaan yang semakin besar. Telah tertulis demikian,
“Kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan wajah yang tidak berselubung, dan kita pun diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya dalam kemuliaan yang semakin besar. Kemuliaan itu berasal dari Tuhan, yang ada dalam keadaan Ruh.” (2Kor 3:18, SB) Semakin lemah tubuh ini, maka ruh kita semakin kuat; semakin hilang kemuliaan tubuh ini, maka kita pun semakin diubahkan menjadi lebih serupa dengan gambar/kemuliaan Al-Masih.
Mari kabarkan terus berita Injil hingga segenap kehendak Allah memenuhi seluruh bumi. Amin, maranata.