-
#HUKUM ALLAH DALAM DIRI MANUSIA
==================
Diri manusia itu tidak dapat berbohong di hadapan Allah. Karena itu, siapa di luar Kristus, dirinya menjadi dasar penghakiman.5 Comments-
-
1. Rujukan dari Wahyu 20:12 adalah
“Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.” (Dan 7:10 TB). Jadi benar bahwa itu lebih dari satu kitab.2. Frase dari tulisan “Kitab yang ada di surga itu ada dua”, seharusnya lebih lengkap “Catatan dari kitab yang ada di surga itu ada dua jenis”, yaitu:
a. Kitab Kehidupan (Kitab Anak Domba)
b. Kitab-kitab Catatan Perbuatan ManusiaBuah itu terlihat dari perkataan (berita, ajaran, nasihat, dan kepemimpinan). Perkataan itu adalah perbuatan seseorang, bukan hanya kegiatan tangan dan kaki. Hal itu jelas dalam Mat 6:43-45
-
Penjelasan yang perlu saya ulangi:
1. Maksud dari tulisan saya adalah untuk menjelaskan perbedaan opini para penafasir tentang kitab-kitab yang digunakan oleh Allah untuk menghakimi. Allah menghakimi bukanlah berdasarkan ragam kitab suci dari para penganut agama, melainkan berdasarkan berdasarkan Kitab yang ada di surga. Selain itu, penghakiman bagi orang percaya yang telah ditebus oleh Anak Domba Allah itu bukan berdasarkan perbuatan manusia, melainkan berdasarkan perbuatan Allah dalam AM. Kecuali mereka yang keluar dari Al-Masih setelah menerima Injil, tidak lagi terdapat namanya dalam Kitab Kehidupan, sehingga mereka itu dihakimi untuk dihukum.
2. Benar bahwa Kitab Kehidupan itu hanya ada satu. Siapa yang tidak terdapat namanya dalam Kitab Kehidupan menjadi alasan penghukuman: “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” (Wah 20:15 TB). Dalam catatan Lukas 16:19-31 memberi petunjuk siapa yang dikenal dan siapa yang tidak dikenal dalam Kerajaan Surga. Lazarus disebut namanya, sedangkan orang kaya itu “tidak punya nama”. Dalam Kerajaan Surga, apa bila tidak ada nama dalam Kitab Kehidupan, maka tidak mendapat bagian dalam Kehidupan kekal; dan tidak ada catatan perbuatan baik, maka tidak mendapat pahala/mahkota.
3. Saya tidak bermaksud bahwa ada kitab yang mencatat nama-nama yang akan dibuang dalam neraka termasuk perbuatan jahat mereka , melainkan ada catatan perbuatan baik dari orang-orang percaya untuk mendapatkan pujian di hadapan Allah. Analogi yang saja jelaskan hanya jika seandainya itu ada, maka Allah akan terus mengingat-ingat perbuatan jahat orang-orang percaya, sehingga karya penghapusan dosa melalui Al-Masih ternyata tidak sempurna (cacat) atas orang-orang yang menerima penebusan. Tetapi yang benar adalah siapa di dalam Al-Masih namanya dicatat dalam Kitab Kehidupan (Kel 32:32) dan perbuatan baiknya di catat dalam Kitab-kitab Perbuatan (bd. Neh 13:14).
-
-
admin & instructor
Offline
@ admin
5 out of 5
• 2 Ratings
About Me
Onekhesi Zega
Abdi yang Dapat Dipercaya
Abdi Injil Kerajaan Allah
Media
Photos
Videos
Audios
Files
Friends
Bright Misael Zega
@brightmisaelzega
Eko
@ekoabdi
Bril
@bril
Elisabeth
@elisabeth7
Luky Siagian
@lukysiagian
Groups
BANK Injil Community
Public Group
Satu Tim Setia Community
Private Group
Recent Posts
Makna Kenosis
- 05/10/2024
Umat Allah Dalam Perjanjian Baru
- 23/08/2024
KEMERDEKAAN DALAM KRISTUS
- 17/08/2024
Salam saudara,
Beberapa waktu yang lalu ada yang bertanya kepada saya seperti ini: “Apakah pada waktu penghakiman terakhir, kitab-kitab dari masing-masing agama menjadi ukuran penghakiman Allah?”
Jawabannya: Tidak demikian, melainkan berdasarkan catatan Allah dalam kitab-kitab yang ada di surga. Kitab yang ada di surga itu ada dua:
1. Kitab Kehidupan (Kitab Anak Domba)
2. Kitab Catatan Perbuatan Manusia
Pengajaran yang viral di antara orang-orang Kristen sendiri telah membuat pikiran orang-orang percaya menjadi rusak. Doktrin yang bukan ajaran Injil itu telah menyusupkan buah “pikiran cemerlang” manusia yang mengira itu kebenaran karena ada kemiripan. Tetapi ajaran Injil harus bebas dari buah pikiran manusia, karena apa yang dipikirkan manusia itu tidak berasal dari Allah.
Pengertian dari penghakiman “berdasarkan perbuatan manusia” yang tersebar dimana-mana, baik dalam tulisan dan juga dalam khotbah serta seminar-seminar mengajarkan bahwa dosa-dosa orang yang sudah ditebus Al-Masih masih dicatat dan diputar bagaikan filem/video pada hari penghakiman. Ajaran yang menyimpang itu sudah berlangsung ribuan tahun.
Tetapi, kebenarannya adalah: Manusia dihakimi berdasarkan perbuatannya ditunjukkan kepada mereka yang ada di luar Al-Masih (Kristus). Pernyataan itu disampaikan sebagai peringatan di antara umat Allah, agar umat Allah jangan sampai keluar dari INJIL kasih karunia. Itu sebabnya hanya ada dua perbuatan di antara orang percaya yang sudah mengalami Injil:
1. Perbuatan baik yang dihasilkan oleh Ruh karena Injil yang telah diterima. Perbuatan baik itu akan dicatat menjadi alasan penerimaan mahkota/pahala/kemuliaan, bukan alasan penerimaan dalam Kerajaan Allah. Perbuatan baik itu dicatat bersama-sama dalam catatan nama orang percaya itu dalam Kitab Kehidupan. Alasan catatan perbuatan baik itu dicatat karena perbuatan yang dihasilkan bukan lagi perbuatan manusia, melainkan perbuatan Al-Masih oleh Ruh dalam diri orang itu.
2. Perbuatan jahat yang dihasilkan oleh daging. Perbuatan ini tidak dicatat, tetapi hasilnya akan menjadi hangus sehingga tidak terhitung dalam catatan perbuatan baik yang ada dalam Kitab Anak Domba Allah. Jadi orang-orang yang mengalami Injil yang tidak mengabdi sesuai Injil, seluruh hasil perbuatan mereka sama seperti jerami dan kayu yang terbakar habis, tetapi mereka sendiri masih diselamatkan. Dengan kata lain, tidak ada catatan perbuatan baik di belakang nama mereka dalam Kitab Anak Domba Allah.
Karena itu, kita yang ada di dalam Al-Masih dihakimi berdasarkan INJIL, bukan berdasarkan perbuatan, sebab kita juga diselamatkan bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdaarkan perbuatan Allah dalam Al-Masih.
Sedangkan mereka yang di luar Al-Masih dihakimi berdasarkan perbuatan mereka. Perbuatan mereka hanya satu, yaitu PERBUATAN JAHAT, sekalipun mereka berbuat baik menurut anggapan atau perhitungan pikiran manusia. Jika Anda menyelidiki seluruh Kitab Suci, maka Anda akan menemukan bahwa mereka yang dihakimi berdasarkan PERBUATAN MANUSIA, tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Jadi, jika pun harus dikatakan bahwa semua manusia dihakimi berdasarkan perbuatannya, maka sekali lagi kita yang ada dalam Al-Masih dihakimi berdasarkan perbuatan Al-Masih dalam diri kita. Itulah perbuatan manusia baru kita. Seluruh dosa, kesalahan, dan pelanggaran (DKP) kita telah dihapuskan sehingga tidak ada lagi catatan DKP itu di hadapan Allah. Jika seandainya catatan DKP kita masih ada di hadapan Allah sampai pada hari penghakiman, maka pengurbanan Al-Masih menjadi cacat karena ternyata dalam catatan Kitab Anak Domba masih terlihat di mata Allah ada DKP. Tetapi yang benar adalah, seluruh perbuatan kita bukan lagi kita, melainkan atas nama Isa AM. Karena itu, marilah berbuat dan mengabdi bukan lagi berdasarkan perbuatan manusia, melainkan berdasarkan perbuatan Al-Masih.
Tetapi ini yang patut diperhatikan, agar jangan ada yang MURTAD dari INJIL, (UNDUR DARI IMAN) karena orang yang demikian BERDOSA kedua kali di hadapan Allah sehingga tidak mungkin Al-Masih disalibkan bagi orang itu untuk kedua kalinya, sebab penghapusan dosa terjadi hanya satu kali saja. Jika ada orang yang berdosa (=MURTAD), maka nama orang itu dihapuskan dalam Kitab Kehidupan (Kitab Anak Domba Allah) dan seluruh perbuatannya dihitung kembali oleh Allah sebagai perbuatan jahat. Orang yang demikian tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Tetapi kita, bukanlah orang-orang yang mundur atau keluar dari INJIL, melainkan orang-orang yang memelihara HARTA YANG BERHARGA sampai akhir. Telah tertulis demikian,
“Akan tetapi, kita bukanlah orang-orang yang undur sehingga menjadi binasa. Sebaliknya, kita adalah orang-orang yang beriman dan yang memelihara hidup kita.” (Ibr 10:39, SB)
Karena itu, mari beritakan Injil dan ajarkan ajaran Injil. Tinggalkan ajaran lama dan jangan lagi pertahankan ajaran di luar Injil, jika Anda benar2 sudah MENGALAMI INJIL. Imanuel. Maranata!