-
MESIAS DIGELAR SEBAGAI ANAK DAUD
=====================
Para ahli Kitab dan para Pemimpin Agama Yahudi pada masa Isa dapat menjelaskan dengan tepat bahwa Mesias (Kristus/Al-Masih) itu adalah “Anak Daud”, tetapi mereka tidak dapat mengenal-Nya sebagai “Tuannya Daud”. Mengapa? Apa yang masih kurang dari ‘kesempurnaan’ pengetahuan para ahli ilmiah?
About Me
Onekhesi Zega
Abdi yang Dapat Dipercaya
Abdi Injil Kerajaan Allah
Media
Photos
Videos
Audios
Files
Friends
Bright Misael Zega
@brightmisaelzega
Eko
@ekoabdi
Bril
@bril
Elisabeth
@elisabeth7
Luky Siagian
@lukysiagian
Groups
BANK Injil Community
Public Group
Satu Tim Setia Community
Private Group
Recent Posts
Makna Kenosis
- 05/10/2024
Umat Allah Dalam Perjanjian Baru
- 23/08/2024
KEMERDEKAAN DALAM KRISTUS
- 17/08/2024
Salam saudara,
Banyak orang terkagum-kagum ketika para ahli (yang secara ilmiah dan pengetahuan yang cemerlang) dapat menjelaskan FAKTA dan DATA dari Catatan ALKITAB itu benar. Kekaguman mereka itu sama halnya ketika ada yang melakukan MUJIZAT dan TANDA-TANDA Ajaib sehingga membuat mereka menyanjung pengetahuan dan tanda2 tersebut, termasuk memuja para pelakunya.
Tetapi apa yang menjadi masalah besar dari PENGETAHUAN ILMIAH tentang KEBENARAN? Bukankan mereka dapat memberi jawaban terhadap setiap pertanyaan dari apa yang dilihat oleh mata (DATA & FAKTA)?
Ternyata, mengenal Mesias karena DATA dan FAKTA (ILMIAH) tidaklah sama dengan mengenal-Nya karena ROH. Pengetahuan kebenaran Allah karena kemampuan pikiran dan perasaan hanyalah pengantar agar seseorang dapat tunduk kepada PENGETAHUAN BARU yang diperoleh melalui berita/ajaran INJIL dan penerangan RUH SUCI.
Apakah para pembaca sudah bisa membedakannya? Ketahuilah bahwa orang-orang yang berada pada tahap perjuangan tanda/mujizat dan pengetahuan cenderung menjadi bangga dan merasa diri hebat/lebih tahu dari yang lain. Kata-kata mereka ditandai dengan ‘PENDAPATMU” atau ‘PANDANGANKU’.
Ada masa dalam diri saya dimana saya jadi kehilangan kekuatan ‘pandanganku’ atau ‘pendapatku’. Hal itu terjadi karena kesadaran atas pemberian dari ‘PENGETAHUAN RUH’ atau ‘PENGETAHUAN IMAN’ atau ‘PENELITIAN YANG BERHASIL DATANG KEPADA ISA/YESUS’. Pengtahuan BARU membuat diri para pengikut Isa kehilangan KEBANGGAAN DIRI. Mereka melihat Saudara-Saudara dalam Al-Masih/Kristus berharga, bukan karena pengetahuan ILMIAH, melainkan karena pengetahuan IMAN, sehingga yang ditinggikan adalah INJIL. Allah yang dimuliakan dalam Isa AM, bukan lagi diri.
Para ahli Kitab dan pemimpin agama dapat mengetahui secara Ilmiah siapa MESIAS? Sama halnya dengan jawaban dari para pengikut Isa ketika ditanya: “Menurut pendapat orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan ‘Yahya,’ dan ada pula yang mengatakan, ‘Ilyas.’ Sedangkan yang lain lagi berkata, ‘Yeremia atau salah seorang dari nabi-nabi lainnya.’” (Mat 16:13-14, SB). Kelihatannya bahwa jawaban penelitian yang mereka sampaikan itu kurang akurat dibanding para ahli kitab. Itu sebabnya Isa bertanya lagi,
“Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Simon Petrus, “Ya Junjungan, Engkaulah Al Masih, Sang Anak yang datang dari Allah, yang hidup.” Sabda Isa kepadanya, “Berbahagialah engkau, hai Simon bin Yunus, karena bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. (Mat 16:15-17, SB)
Jawaban Simon Petrus benar secara ILMIAH dan secara IMAN, karena Sang Bapa sendiri (oleh Ruh-Nya) yang menyingkapkan PENGETAHUAN BARU itu kepada Simon. Simon Petrus tidak hanya mengetahui bahwa Mesias itu adalah ANAK ALLAH YANG HIDUP, tetapi dia juga tahu bahwa ISA/YESUS/YASHUA yang ada di hadapannya itulah MESIAS.
Berbeda dengan para Ahli Kita dan para Pemimpin Agama. Mereka hanya tahu secara konsep pengetahuan ILMIAH bahwa GELAR ANAK DAUD yang dimaksud itu adalah MESIAS, tetapi mereka tidak mengenal jika ISA/YESUS/YASHUA yang lagi berhadapan dengan mereka itu adalah MESIAS yang telah dijanjikan sesuai dengan KITAB SUCI. (Itu sebabnya pengetahuan perempuan Samaria lebih lengkap dibanding para Pemimpin agama – bd Nikodemus)
Syukurlah kepada Allah karena bagi kita rahasia itu telah disingkapkan, bukan karena kemampuan penyeldikan ILMIAH, tetapi karena pengetahuan IMAN oleh KUASA RUH KEBENARAN. Pengetahuan yang dinyatakan RUH ALLAH itu SEMPURNA dan berkenan kepada Allah dan pengetahuan itu diperoleh karena INJIL.
Karena itu, mari MASYHURKANLAH INJIL KERAJAAN ALLAH.
Maranatha!