LAKI-LAKI SEJATI
Kesaksian Kitab Suci Tentang Laki-laki yang Memenuhi Kehendak Allah
PENDAHULUAN
Dalam Bahasa Indonesia istilah “laki-laki” umumnya digunakan untuk manusia segala umur. Sebutan umum untuk orang dewasa berjenis kelamin laki-laki disebut pria. Sementara itu, istilah untuk anak-anak yang berjenis kelamin laki-laki disebut “anak laki-laki”, “cowok”, atau “jaka” untuk mereka yang masih lajang.
Perbedaan antara anak laki-laki dengan laki-laki dewasa dibedakan dengan proses. Namun, keduanya berkenan kepada Allah, sebab Allah mengehendaki proses menurut kehendak-Nya. Berbeda dengan pandangan manusia terhadap laki-laki.  Dalam Kerajaan dunia, keberadaan laki-laki dipandang dari sudut pandang kebanggan dunia karena daya tariknya. Daya tarik itu didominasi antara masalah gender (status hubungan sosial) dan seks (status hubungan biologis). Keduanya berusaha menampilkan kekuatannya, kekuasaannya, dan keuntungannya. Oleh sebab itu, nilai-nilai keberhasilan yang ditetapkan untuk seorang laki-laki dinyatakan melalui istilah-istilah, misalnya pria ganteng, pria macho, pria sukses, pria sejati. Daya tarik yang ditampilkan mereka itu bervariasi, mulai dari penampilan kata, sikap, pakaian, makanan, minuman, milik, dan keunikan yang sengaja diciptakan. Tetapi meskipun istilah-istilah tersebut digunakan dengan dengan orang atau kelompok yang sama, belum tentu definisi yang dimaksud mereka itu pun sama. Jadi, bagaimana cara untuk mendapatkan pengertian yang sama dan benar? Istilah mana yang benar: laki-laki sejati atau pria sejati? Mengapa ada laki-laki dewasa yang tidak sempurna, sehingga timbul masalah LGBT (1990) atau LGBTQ+ (istilah yang berkembang sampai sekarang, yaitu Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer, dan lain-lain. Tanda “plus” mewakili identitas seksual lainnya termasuk panseksual, Two-Spirit, dan kemungkinan lainnya yang tidak terdefinisi)?
Semua pertanyaan ini hanya dapat dijawab dengan utuh melalui kesaksian Kitab Suci oleh penerangan Ruh Allah melalui berita Injil. Dosa telah menghasilkan berbagai keanehan dalam diri seorang laki-laki, tetapi Injil menampilkan seorang laki-laki yang sejati dalam Kerajaan Allah.
Kesaksian Kitab Suci menyatakan bahwa anak laki-laki yang berkenan kepada Allah telah terlihat kedewasaanya, bukan dari segi fisik, melainkan dari rohnya. Daya tariknya pun bukan karena kepiawaiannya (kecakapan dan keberhasilannya), melainkan karena kepenuhan Ruh Allah yang berkarya dalam dirinya. Anak laki-laki yang berkenan kepada Allah itu adalah Sang Mesias yang hidup dalam tubuh Isa/Yesus.
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yes 9:6 TB)
Isa/Yesus melalui proses dari anak hingga bertumbuh menjadi laki-laki yang dewasa.
Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. (Luk 2:52 ITB)
Karena itu laki-laki yang sempurna itu nyata dalam proses perjalanan kedewasaanya yang serupa dengan Kristus. Itu sebabnya, perjuangan dari pemulihan seorang laki-laki atau pria itu hanya dapat dikerjakan melalui pelayanan utuh dari berita, ajaran, nasihat, dan kepemimpinan Injil (Lih Efesus 4:11-16; Kol 1:28-29)
Selengkapnya, ikuti pembahasannya hanya di Forum Obrolan Renungan Baru (FORB) Sabtu, 08-Juli-2023, pukul 18:30-19:30 WIB