PENERIMAAN KEHENDAK ALLAH
“… tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi” – Luk 22:42 (TB)
Ketika Isa/Yesus harus menghadapi waktu penjatuhan hukuman Allah atas tubuh-Nya yang tidak bersalah, maka puncak penderitaan fisik dan jiwa itu harus ditanggungnya. Hukuman Allah yang harus diangkat atau ditanggung-Nya itu adalah seisi bumi, seperti telah tertulis:
Esoknya, Yahya melihat Isa datang kepadanya. Lalu Yahya berkata, “Lihatlah, Anak Domba Allah yang mengangkat dosa dunia. Dialah yang kumaksudkan ketika aku berkata, ‘Setelah aku akan datang seseorang yang melebihi aku, karena Ia sudah ada lebih dahulu sebelum aku.’ – Yohanes 1:29-30 (SB)
Agak susah menghitung beratnya, tetapi sudah dipastikan itu terlalu berat dibanding penderitaan yang ditanggung oleh setiap manusia dalam tubuh akibat dosanya masing-masing. Itu sebabnya Isa/Yesus berkata:
“Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” – Luk 22:42 (TB)
Bagaimana rahasia penerimaan kehendak Allah itu dinyatakan? Apakah Anda tahu jika awal dari pengumuman diri-Nya, Isa/Yesus telah menetapkan diri-Nya untuk menaati kehendak Sang Bapa di atas segala-galanya?
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanespun menuruti-Nya. – Matiius 3:15 (TB)
Selengkapnya, ikuti Forum Obrolan Renungan Baru (FORB) Sabtu, 11-Mrt’23, pukul 18:30-19:30 WIB