KEINGINAN YANG DIBAHARUI
(Tutorial Cara Melepaskan Diri Dari Keinginan Dunia)

Setiap orang memiliki keinginan.  Keinginan itu kadang diterjemahkan dengan nafsu atau cinta, dan kekuatannya digambarkan bagaikan maut.

Penulis Kidung Agung menyatakannya demikian:

“Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!  7 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.” (Kid. 8:6-7, TB)

Jika keinginan manusia itu begitu kuat, lalu siapa yang dapat melepaskan Anda dari keinginan yang demikian?  Keinginan manusia karena dosa dihitung sebagai kejahatan semata-mata oleh Allah dan hal itu tentu saja menentang keinginan Allah.

Telah tertulis demikian,

“Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,  6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya”. (Kej. 6:5-6 TB)

Karena keinginan hatinya, Kain membunuh adiknya Habel, karena keinginannya tidak diterima oleh Allah.  Apakah Anda pernah membayangkan keingian manusia karena ibadahnya justru mengurbankan saudaranya?  Kita pernah mendengar perang karena agama, dan sudah jelas Kitab Suci mencatat bagaimana orang-orang yang disebut umat dan pemimpin umat membunuh para nabi dan bahkan Mesias yang diutus oleh Allah sendiri.

Yakobus menjelaskan bagaimana keinginan dalam diri manusia yang saling berjuang, sehingga menghasilkan pertengkaran dan bahkan doa-doanya hanya untuk memuaskan keinginannya? (Yak 4:1-4).

Dunia ini memiliki keinginan, demikian:

“Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” (1 Yoh. 2:16, TB)

Iblis telah memanfaatkan keinginan yang kuat tersebut untuk menggiring manusia ke dalam kematian yang abadi.  (Lih pola pencobaan di Taman Eden dan di Padang Gurun)

Meskipun demikian, kita bersyukur kepada Allah karena Allah hendak memberikan kita hadiah keinginan baru oleh Roh-Nya melalui berita Injil Kerajaan Allah.

Paulus menulis:

“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.” (2 Kor. 4:16 TB)

Seperti apa cara hidup dari keinginan yang dibaharui itu?

Telah tertulis demikian,

20  Akan tetapi, bukan hal-hal seperti itu yang kamu kenal mengenai Al-Masih, 21  jika memang kamu sudah mendengar tentang Dia dan diajar di dalam Dia, sesuai dengan kebenaran yang memang ada di dalam diri-Nya. 22  Berkenaan dengan kelakuanmu di masa lalu, kamu telah diajar untuk menanggalkan manusia lamamu, yang rusak karena keinginan-keinginannya yang penuh dengan tipu daya. 23  Maksudnya ialah agar kamu dibaharui dalam ruh dan pikiranmu, 24  serta mengenakan manusia baru, yang diciptakan menurut kehendak Allah dalam keadilan dan kesucian yang sejati.  (Efs. 4:21-24 SB)

Paulus Menulis,

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, 11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” (Flp. 3:10-11 TB)

Jadi, sekarang apa yang menjadi keinginan Anda?

Ikuti Forum Obrolan Renungan Baru (FORB) setiap hari Sabtu, pukul 18:30 WIB melalui ZOOM Meeting dan LIVE Streaming

Logo FORB

00
days
00
hours
00
minutes
00
seconds

Details

Topic: KEINGINAN YANG DIBAHARUI
Hosted By: admin instructor
Start: Sat-02-24
Category: Development, Renungan Baru
Duration: 1 hour 30 minutes
Current Timezone: Asia/Jakarta

Note: Countdown time is shown based on your local timezone.