IMAM BESAR KITA
Menyingkap Rahasia Kurban dan Persembahan Yang Diterima Allah
PENGANTAR
Saya mendengar perkataan banyak orang bahwa “suami adalah imam dalam keluarga”. Tetapi sebagian lagi berkata bahwa “imam itu adalah pemimpin ibadah”. Tetapi apakah Anda tahu bahwa tidaklah sembarangan seseorang dapat memegang jabatan imam, apalagi menjadi Imam Besar.
Tetapi Harun dan anak-anaknya haruslah kautugaskan untuk memegang jabatannya sebagai imam, sedang orang awam yang mendekat harus dihukum mati (Bil 3:10 TB)
Seharusnya, imam itu adalah keturunan dari imam besar, karena dalam Kitab Suci Taurat, jelas bahwa Imam Besar pertama dari umat yang dipilih Allah itu adalah Harun, saudara dari nabi Musa.
Istilah ‘Imam Besar’ itu dikenal juga dengan sebutan ‘Imam Allah Yang Mahatinggi’. Muncul pertama kali dalam Kej 14:18-19,
“Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram, katanya: “Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi”
Tetapi selanjutnya, Kitab Suci menyaksikan bahwa Imam Besar yang sesungguhnya adalah Isa Al-Masih/Yesus Kristus.
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. (Heb 4:15 ITB)
Jika demikian, siapa sebenarnya Imam Besar itu, apa peran utamnya, dan apa hubungannya dengan kita?
Ikuti terus pembahasan dari setiap topik mengenai berbagi isu kehidupan nyata yang sedang trend serta bagaimana cara memperbaiki ingatan, penglihatan, dan perkiraan yang rusak dalam diri. Hanya di Forum Obrolan Renungan Baru (FORB) setiap hari Sabtu, pukul 18:30 WIB