CARA BERSEDEKAH, BERDOA, DAN BERPUASA
CARA IBADAH YANG SEMPURNA MENURUT HUKUM INJIL DAN ROH - Ibadah Yang PAMER vs TERSEMBUNYI
Apakah saudara pernah memberi (bersedekah), berdoa, dan berpuasa dengan tujuan ibadah agar diterima Allah di sorga? Apakah cara Anda beribadah dari ketiga hal itu sudah sesuai dengan kehendak Allah? Tahukah saudara bahwa banyak orang beribadah dan berharap agar ibadah mereka diterima oleh Allah, tetapi tanpa sadar dan tanpa pengertian ternyata ibadah mereka tidak pernah sampai kepada Allah?
Ibadah Bersedekah
“Ingatlah baik-baik, jangan kamu menunaikan ibadahmu di hadapan orang dengan maksud supaya terlihat oleh mereka. Karena jika begitu, kamu tidak akan mendapat pahala dari Bapamu yang di surga. 2 Pada waktu engkau memberi sedekah, janganlah hal itu kauumumkandengan tiupan nafiri, seperti dilakukan oleh orang-orang munafikdi rumah-rumah ibadah serta di jalan-jalan, dengan maksud supaya mereka dipuji orang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, mereka sudah mendapatkan pahalanya.
3 Tetapi engkau, jangan sampai tangan kirimu tahu apa yang diperbuat oleh tangan kananmu pada waktu engkau memberi sedekah. 4 Dengan demikian, sedekahmu itu tidak kelihatan, dan Bapamu, yang melihat apa yang tidak kelihatan, akan membalas perbuatanmu.” (Mat 6: 1-4 SB)
Ciri pemberian model orang munafik:
- Dasarnya, kemunafikan
- Caranya, mengumumkan atau memperlihatkan kepada orang-orang
- Tujuannya, supaya dipuji orang
Ciri pemberian model orang benar:
- Dasarnya, Roh dan Kebenaran
- Caranya, tidak perlu diketahui siapa-siapa bahkan diri sendiri
- Tujuannya, supaya mendapat balasan dari Bapa di sorga
Memberi kepada orang yang membutuhkan merupakan salah satu rukun ketakwaan, namun para pemuka agama memberi kepada orang yang membutuhkan agar dipuji orang lain.
Ironi yang tragis adalah bahwa mereka telah menerima pahala berupa pengakuan publik dan profesional, namun hanya itulah pahala yang akan mereka terima.
Sanjungan dari manusia yang sementara seperti itu menghalangi penghargaan dari Bapa yang tersembunyi.
Ibadah Berdoa
5 “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. (Mat 6:5-6 TB)
Ciri berdoa model orang munafik:
- Dasarnya, kemunafikan
- Caranya, berdoa di tempat yang strategis, terlihat banyak orang
- Tujuannya, supaya dilihat orang
Ciri berdoa model orang benar:
- Dasarnya, Roh dan Kebenaran
- Caranya, tidak perlu diketahui siapa-siapa bahkan diri sendiri
- Tujuannya, supaya mendapat balasan dari Bapa di sorga
Pada waktu salat yang telah ditentukan, orang-orang Yahudi yang saleh akan menghentikan apa yang sedang mereka lakukan dan berdoa, ada yang secara diam-diam, namun ada pula yang dengan tampilan yang sok. Yesus tidak mengutuk semua doa di depan umum, seperti yang ditunjukkan oleh doa-Nya sendiri di depan umum (misalnya, 14:19; 15:36). Motivasi internal seseorang menjadi perhatian utama. Tutup pintunya. Meskipun doa di depan umum memiliki nilai, doa yang sepenuhnya tidak terlihat di depan umum memungkinkan seseorang (atau kelompok) untuk lebih fokus secara eksklusif kepada Tuhan.
Ibadah Berpuasa
16 “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Mat 6:16-18 TB)
Ciri berpuasa model orang munafik:
- Dasarnya, kemunafikan
- Caranya, muka muram, mengubah air muka
- Tujuannya, supaya dilihat orang
Ciri berpuasa model orang benar:
- Dasarnya, Roh dan Kebenaran
- Caranya, tampil segar, cuci muka, minyaki rambut
- Tujuannya, supaya hanya Bapa di sorga yang melihatnya
Berbagai jenis puasa umumnya dilakukan pada zaman Perjanjian Lama, meskipun hukum hanya mengharuskan puasa satu kali dalam setahun, pada Hari Pendamaian (walaupun puasa mungkin tersirat dalam perintah untuk “menyiksa diri sendiri”; Im. 16:29-34; 23 :26-32). Selain berpantang makanan, masyarakat juga harus merendahkan diri dengan berdoa, berkabung, dan mengenakan kain kabung. Seperti halnya memberi (Mat. 6:2-4) dan berdoa (ay. 5-15), berpuasa juga merupakan urusan hati antara orang percaya dan Tuhan.
Istilah ‘ketika kamu berpuasa’ menunjukkan anggapan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan berpuasa. Muram sama dengan menodai muka berarti membiarkan wajah seseorang tidak dicuci dan ditaburi abu, dengan tujuan untuk mempublikasikan kesulitan fisik dalam puasa. Imbalan mereka orang munafik sudah didapat dari manusia dan tidak akan mendapat apa-apa lagi setelah itu (Lih. 2-4). Minyaki rambut adalah bentuk pengurapan dan pembasuhan (ay. 17) menandakan persiapan untuk menikmati hidup (lih. Pkh. 9:7-8).
Ibadah Orang Benar vs Munafik
Tindakan ketaatan di depan umum adalah berharga dan terhormat, namun jika hal itu dilakukan semata-mata demi pengakuan publik, tidak akan ada pahala dari Tuhan (lih. ay 2, 5, 16).
Orang-orang munafik awalnya merujuk pada aktor-aktor Yunani yang memakai topeng berbeda untuk memainkan berbagai peran. Yesus mengkritik para pemimpin agama, terutama orang-orang Farisi, karena suatu bentuk kemunafikan tertentu: melakukan hal yang benar dengan alasan yang salah.
Jika Saudara ingin mendapatkan cara ibadah yang sempurna perihal bersedekah, berdoa, dan berpuasa, jangan lewatkan kesempatan khusus pagi ini, hanya di PIPA.
Selengkapnya, ikuti PIPA (Pertemuan Ibadah Para Abdi), setiap Minggu, pukul 09:00 WIB.
