Ruh yang bersemangat adalah kata lain dari roh yang menyala-nyala. Dalam Rom 12:11, terjemahan Shellabear tertulis demikian:
“Kerajinanmu janganlah kendor. Hendaklah ruhmu selalu bersemangat, dan mengabdilah kepada Tuhan.” (SB)
Sementara dalam Terjemahan Baru disebutkan sbb:
“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” (TB)
Maksud dari pernyataan tersebut menjadi mudah dimengerti dari terjemahan sehari-hari, yaitu:
Bekerjalah dengan rajin. Jangan malas. Bekerjalah untuk Tuhan dengan semangat dari Roh Allah. (BIS)
Ada 5 Faktor Penyebab Ruh Tetap Menyala:
- Rela Berubah Serupa Al-Masih (Roma 12:1-3)
- Mengabdi sesuai dengan pemberian (karunia) dari Ruh Allah (ay. 4-8)
- Mengasihi sebagaimana Al-Masih mengasihi (ay. 9-10)
- Bersukacita, bersabar, dan bertekun dalam Injil (ay. 12)
- Melayani sesama layaknya melayani Tuhan (ay. 11, 13-21)
Rela Berubah Serupa Al-Masih (Roma 12:1-3)
Seseorang yang telah mengalami Injil dan Ruh, secara hukum Allah telah memiliki akal budi yang baru. Itu sebabnya telah dituliskan demikian,
Sebab itu, hai Saudara-saudaraku, demi rahmat Allah, aku meminta supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai kurban yang hidup, yang suci, dan yang berkenan kepada Allah. Itulah ibadah yang sesungguhnya. 2 Jangan hidup seperti orang-orang zaman sekarang ini, melainkan berubahlah berdasarkan pembaruan pikiranmu. Dengan demikian, kamu dapat mengetahui dengan pasti manakah kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya, dan yang sempurna. 3 Atas dasar anugerah yang dikaruniakan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antaramu: Jangan menilai dirimu lebih tinggi daripada sepatutnya, melainkan nilailah dirimu sewajarnya, sesuai dengan kadar iman yang diberikan Allah kepada kamu masing-masing. Roma 12:1-3 (SB)
Semangat baru yang kita miliki bukan dari diri kita, melainkan dari pembaharuan yang dikerjakan Allah dalam diri kita. Pembaharuan pikiran itu disebabkan karena kuasa Injil dan karya Ruh Allah.
Mengabdi Sesuai Pemberian Ruh Allah (ay. 4-8)
Pengabdian sesuai dengan pemberian atau karunia Allah, terjadi ketika seseorang menyadari bahwa kesanggupan untuk mengabdi (melayani) Allah tidak berasal dari dirinya, melainkan dari Ruh Allah.
4 Karena sama seperti tubuh manusia terdiri dari banyak anggota, dan tidak semua anggota sama tugasnya, 5 demikian jugalah kita. Sekalipun banyak, kita merupakan satu tubuh di dalam Al Masih, dan sebagai anggota tubuh yang berbeda-beda, kita semua saling memiliki. 6 Kita mempunyai karunia yang berlainan, sesuai dengan anugerah-Nya yang diberikan kepada kita. Kalau kita dianugerahi karunia untuk bernubuat, hendaklah kita melakukannya sesuai dengan kadar iman kita. 7 Kalau kita dianugerahi karunia untuk menolong orang lain, hendaklah kita melakukannya dengan setia. Orang yang dianugerahi karunia untuk mengajar, hendaklah ia mengajar dengan setia. 8 Orang yang dianugerahi karunia untuk memberi nasihat, hendaklah ia memberi nasihat dengan setia. Orang yang dianugerahi karunia untuk membagi-bagikan sesuatu kepada orang lain, hendaklah ia melakukannya dengan ikhlas. Orang yang dianugerahi karunia untuk memimpin, hendaklah ia melakukannya dengan rajin. Orang yang dianugerahi karunia untuk menunjukkan belas kasihan, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang gembira. Roma 12:4-8 (SB)
Itu sebabnya melayani dengan ruh yang bersemangat bukan karena diri orang itu, melainkan karena anugerah Allah yang sudah diterimanya.
Mengasihi sebagaimana Al-Masih mengasihi (ay. 9-10)
Cara mengasihi seperti kasih Al-Masih merupakan perintah bagi para pengikut.
Inilah perintah-Ku, yaitu hendaklah kamu saling mengasihi, sama seperti Aku sudah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seseorang yang menyerahkan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. – Yohanes 15:12-13 (SB)
Kasih dari Al-Masih itu adalah kasih dari Sang Bapa yang dinyatakan melalui berita Injil (Yoh 3:16). Itulah yang menjadi landasan kasih yang tidak berpura-pura: Kasih karena Injil yang didorong oleh Ruh Suci. Itu sebabnya kepada kita diingatkan,
Hendaklah kasihmu tidak pura-pura! Bencilah apa yang jahat dan berpeganglah pada apa yang baik. Kasihilah seorang akan yang lain dengan kasih persaudaraan, dan hendaklah kamu saling mendahului dalam hal menunjukkan rasa hormat. – Roma 12:9-10 (SB)
Bersukacita, bersabar, dan bertekun (ay. 12)
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! – Roma 12:12 (TB)
merupakan hasil dari kuasa Ruh yang bekerja giat dalam hati orang percaya. Kegembiraan dalam pengharapan, ketabahan dalam kesusahan, dan sikap yang tidak berhenti berdoa, dialami oleh setiap orang yang berpegang pada pengharapan Injil. Itu sebabnya juga diingatkan,
Sebab itu, hai Saudara-saudaraku, bersabarlah sampai kedatangan Tuhan. Perhatikanlah, seorang petani sabar menantikan buah yang bernilai tinggi dari tanah garapannya itu sampai masa turunnya hujan awal dan hujan akhir. Kamu pun harus bersabar dan meneguhkan hati, karena kedatangan Tuhan hampir tiba. – Yakobus 5:7-8 (SB)
Melayani sesama layaknya melayani Tuhan (ay. 11, 13-21)
Semangat melayani atas dorongan ruh, memandang kepada Tuhan senantiasa. Itu sebabnya, pekerjaan pengabdian (pelayanan) atas dasar Injil dan atas dorongan Ruh tidak memperdulikan kelemahan tubuh atau kelemahan saudaranya. Karena itu, nasihat atas dasar Injil menegaskan:
“Kerajinanmu janganlah kendor. Hendaklah ruhmu selalu bersemangat, dan mengabdilah kepada Tuhan.” (SB)
Orang yang dipenuhi dengan semangat dari Ruh Allah, melakukan segala pengabdiannnya tanpa kenal lelah:
Suka memberi tumpangan, mengasihi musuh, dapat menyesuaikan diri dengan segala keadaan, rendah hati, mengusahakan yang baik bagi semua orang, mengusahakan damai bagi semua orang, tidak membalas, dan mengalahkan yang jahat dengan kebaikan. Karena itu, telah tertulis demikian:
Apa saja yang kamu kerjakan, kerjakanlah dengan sepenuh hati, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu bahwa dari Tuhan kamu akan menerima pahala yang ditentukan bagimu sebagai upah, karena Al-Masih, Junjungan kita Yang Ilahi, adalah Tuanmu dan kamu hamba-Nya. – Kolose 3:23 (SB)
Selanjutnya, Jika Anda membutuhkan bantuan tentang artikel ini, hubungi kami melalui email: info@proyekbankinjil.com atau WhatsApp atau Telegram atau segera bergabung dengan kami dalam Community BANK Injil Group.
Salam
Dukung Proyek BANK Injil
Salam Pak dan semua saudara. Berkah yang saya dapat ketika merenungkan Ajaran Injil ini adalah jika kita melihat kelemahan tubuh maka kita akan jadi lelah, capek, tidak sabar, marah dan dapat berhenti melakukan pengabdian Injil. Tetapi jika mengingat Ruh Allah bekerja giat dalam hati orang percaya sama Ruh Allah maka Iman, Kasih dan Pengharapan itu akan besar, ada cara/petunjuk untuk diikuti/dilakukan dan pasti mendatangkan memuliakan Allah. Jika kita setia melakukannya, kita mendapatkan kebahagiaan, karena Al-Masih Pemimpin kita yang setia.