Keinginan Dan Perbuatan
Dalam pertemuan sebelumnya, kita telah mendapat pengajaran mengenai ‘Kata Dan Perbuatan’ dari Al-Masih, Junjungan Kita Yang Ilahi. Kelanjutan dari ajaran itu adalah ‘Keinginan Dan Perbuatan’
Orang-orang Yahudi pada masa itu merasa bangga karena menerapkan aturan-aturan Hukum Taurat menurut pandangan dan penafsiran mereka. Mereka menganggap diri mereka diterima oleh Allah dalam Kerajaan-Nya karena perbuatan-perbuatan mereka yang tidak berasal dari hati dan tidak sesuai dengan perkataan. Karena itu Isa mengajarkan:
Memandang Perempuan Disertai Keinginan, Dihitung Perbuatan Zina
Kamu telah mendengar perkataan, ‘Jangan berzina.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, siapa memandang perempuan serta menginginkannya, ia telah berbuat zina dengan perempuan itu di dalam hatinya. (Matius 5:27-28, SB)
Para pemimpin agama Yahudi suka menjatuhkan hukuman kepada umat yang tertangkap basah oleh mereka. Misalnya kisah seorang perempuan yang hendak mereka jatuhkan hukuman mati dengan melempar batu atas tuduhan perbuatan zina (Yohanes 8:1-11). Mereka hanya tahu menjatuhkan hukuman, sementara mereka tidak memiliki jalan penyelesaian masalah dan mereka sendiri terjerat dalam perbuatan zina karena keinginan mata.
Apakah ada orang yang dapat mengklain dirinya bebas dari keinginan mata? Karena itu, Isa tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara semua manusia, termasuk saya dan saudara. Al-Masih tidak menghukum, tetapi Dia memberi jalan penyelesaian dosa dan juga jalan keluar agar tidak jatuh dalam dosa yang sama lagi.
Oleh sebab itu, seharusnya karena atas kesadaran diri bahwa tidak ada manusia yang bebas dari segala keinginan tubuh, maka tidak ada satu pun yang boleh menghukum saudaranya. Isa menyatakan hukum yang sesungguhnya dimulai dari penyelidikan hati seseorang, bukan dari perbuatannya. Jika hatinya bermasalah, maka perbuatan-perbuatannya pasti bermasalah juga.
Cara Agar Tidak Jatuh Dalam Dosa Yang Sama
- Cungkil dan buang
Sebab itu jika mata kananmu menyebabkan engkau bersalah, cungkil dan buanglah! Karena lebih baik engkau kehilangan satu anggota tubuhmu daripada seluruh tubuhmu dimasukkan ke neraka jahanam. (Matius 5:29, SB)
Mencungkil mata dan membuangnya adalah tindakan pemisahan diri dari keinginan salah satu anggota tubuh yang bermasalah. Mata adalah lambang dari hati. Yang bermasalah itu hati, bukan mata saja. Al-Masih sudah menyatakan bahwa hukuman dijatuhkan berdasarkan keinginan dalam hati, bukan hanya karena perbuatan anggota tubuh. Jadi bagaimana mencungkil dan membuang mata hati? Jawabannya, Saudara rela berpisah dari keinginan yang berasal dari hati dan berpisah dari perbuatan dosa, kesalahan, dan pelanggaran yang membuat Anda berzina
- Potong dan buang
Demikian juga jika tangan kananmu menyebabkan engkau berdosa, potong dan buanglah! Karena lebih baik engkau kehilangan satu anggota tubuhmu daripada seluruh tubuhmu masuk ke neraka jahanam. (Matius 5:30, SB)
Tindakan memotong tangan dan membuangnya bukan tindakan orang lain kepada saudaranya atau sebaliknya, melainkan perbuatan diri sendiri karena kesadaran oleh ajaran Injil. Bagian ini menjelaskan Hukum Taurat ke-8 tentang pencurian.
Kehilangan salah satu anggota tubuh artinya kehilangan salah satu dari keinginan-keinginan tubuh, mata, dan kebanggaan hidup. Sekali lagi, ini bukan tindakan fisik memotong tangan, tetapi dalam ruh Saudara rela berpisah dari perbuatan yang suka mencuri.
Kedua cara di atas menyelesaikan masalah keinginan di hati, keinginan di mata, dan keinginan tubuh. Telah tertulis demikian,
Karena semua hal duniawi, yaitu keinginan tubuh, keinginan mata, dan kebanggaan hidup bukan dari Sang Bapa asalnya, melainkan dari dunia.(1Yoh 2:16, SB)
Kata lain dari keinginan hati adalah kesombongan atau kebanggaan hidup.
Jangan Melakukan Perbuatan Yang Menghasilkan Dosa Dan Kesalahan Berantai
Sudah dikatakan pula, ‘Siapa menceraikan istrinya harus memberi surat talak kepadanya.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, siapa menceraikan istrinya kecuali karena percabulan, ia menyebabkan istrinya itu berzina, dan siapa menikahi istri yang sudah diceraikan itu, ia pun berzina. (Matius 5:31-32, SB)
Orang yang bercerai adalah orang yang menjatuhkan hukuman kepada pasangannya dengan tuduhan zina atau bisa saja karena alasan lain. Namun tidak ada satu pun manusia yang bebas dari dosa perzinahan dalam hati dan perzinahan mata, apalagi dengan berbagai kesalahan lainnya.
Orang yang menjatuhkan hukuman kepada orang lain, justru orang itu tetap dalam kesalahannya dan orang yang tinggal dalam kesalahan akan membuat orang lain di sekitarnya juga menjadi berbuat salah. Ini adalah perbuatan yang menghasilkan dosa dan kesalahan berantai. Tindakan ini pada akhirnya bagaikan bumerang yang menyerang diri sendiri.
Kesimpulan
- Dosa karena keinginan di hati dan di mata, memiliki nilai kesalahan yang sama dengan dosa perbuatan di hadapan Allah.
- Setiap orang bertanggung-jawab atas dosa dan kesalahannya di hadapan Allah. Oleh karena itu, masing-masing berusaha memisahkan dirinya sendiri dari keinginan hatinya, keinginan matanya dan keinginan tubuhnya.
- Allah telah menyelesaikan segala dosa dan hukumanya melalui Injil Isa AM (Yesus Kristus). Karena itu jangan ada di antaramu yang menghidupkan dosa dan menyebabkan saudaranya jatuh dalam pencobaan. Sebagaimana Allah telah memberi jalan penyelesaian dosa dan jalan keluar dari pencobaan, hendaknya kita juga melakukan hal yang sama.
Jika Anda membutuhkan bantuan tentang artikel dan teleconference, hubungi kami melalui email: info@proyekbankinjil.com atau WhatsApp atau segera bergabung dengan kami dalam Community BANK Injil Group.
Salam