Jangan Memandang Muka

Jangan memandang muka, karena cara itu merupakan cara pikiran yang jahat (Yak 2:1-4; bd Rm 12:2).  Selain itu kita sudah menjadi satu keluarga dalam Al-Masih, bersama dengan setiap orang yang telah menerima Injil Kerajaan Allah (Efesus 2:19-22).

Memandang Muka Adalah Cara Yang Jahat

Hampir setiap orang pernah terjebak menjadi hakim yang jahat, meskipun mereka tidak pernah diangkat menjadi hakim yang resmi.  Tindakan memandang muka adalah tindakan seorang hakim yang berasal dari penglihatan hati (pikiran).  Tindakan demikian, walaupun kelihatannya hanya sesaat, tetapi menyentuk bagian hidup yang sangat dalam karena berasal dari tempat yang sangat jauh dan tersembunyi.

Contohnya: Ada orang yang masuk ke rumah ibadahmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah; selain itu, ada juga orang lain yang masuk ke tempat itu, tetapi ia adalah orang miskin yang mengenakan pakaian buruk.  Lalu kamu hanya memperhatikan orang yang memakai pakaian indah itu dengan berkata, “Duduklah di sini, di tempat yang baik,” sedangkan kepada orang miskin itu kamu berkata, “Berdirilah di situ,” atau, “Duduklah di bawah, di tempat kakiku bertumpu.”  Jika demikian halnya, bukankah kamu telah membedakan sesamamu dan menjadi hakim dengan pikiran-pikiran yang jahat? – Yakobus 2:2-4 (SB)

Memandang Hati Adalah Cara Allah

Pandangan atau penglihatan manusia tidak sama dengan pandangan atau penglihatan Allah.  Manusia cenderung melihat muka dan penampilan, tetapi Allah melihat hati.

Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati. – 1Samuel 16:7 (TB)

Oleh sebab itu, umat Allah hendaknya hidup serupa Allah yang lebih memperhatikan sumber yang ada dalam hati dari pada penampilan apa yang terlihat oleh mata.

Cara Memandang Hati

“Cara memandang hati” hanya diperleh dari Ruh Kebenaran.  Agar seseorang dapat melihat hati, pertama-tama harus memiliki hati yang sudah diterangi oleh Ruh melalui Injil (1Kor 2:10-11; bd. Mat 5:8, bersih, suci).  Jika ada orang yang memiliki keyakinan bahwa ia bisa melihat apa yang ada di hati orang lain, tetapi dia dalam keadaan marah, maka orang itu seperti orang mabuk yang sedang menasihati temannya yang sedang mabuk.

Memandang hati adalah bentuk penafsiran. Menafsir wajah dan penampilan seseorang, tanpa sadar sudah menfasir hati orang itu yang sebenarnya tidak terlihat oleh mata.  Karena itu untuk dapat menafsir dengan benar, perlu pernyataan Ruh (bd. 2Ptr 1:20-21)

Satu Keluarga Allah

Karena kita adalah satu kelurga di dalam Allah, maka kita pun wajib memiliki satu hati.  Landasan kesatuan kita adalah Al-Masih sendiri.  Kita memiliki satu dasar dan satu Kepala (Pemimpin) yaitu Isa Al-Masih.  Demikian juga kita  hanya satu bangunan, satu tubuh, satu keluaga di dalam Al-Masih.

Semoga Allah, sumber ketekunan dan penghiburan, menganugerahkan kesehatian di antara kamu, sesuai dengan kehendak Isa Al Masih, sehingga dengan satu hati dan satu suara, kamu memuliakan Allah, Sang Bapa dari Junjungan kita Yang Ilahi, Isa Al Masih. – Roma 15:5-6 (SB) Oleh sebab itu, kita tidak lagi memandang muka dengan membedakan saudara-saudara kita yang adalah bagian diri kita, apa lagi sudah menjadi bagian dalam Al-Masih.

Selanjutnya, jika Anda membutuhkan bantuan tentang artikel ini, hubungi kami melalui email: info@proyekbankinjil.com atau WhatsApp atau Telegram atau segera bergabung dengan kami dalam Community BANK Injil Group.

Salam

Dukung Proyek BANK Injil

Launching Proyek BANK Injil
Launching Proyek BANK Injil
2 thoughts on “JANGAN MEMANDANG MUKA”
  1. Setuju Pak One, cara memandang dengan hati, hanya diperoleh dari Ruh Kebenaran.
    Bagaimana agar seseorang bisa melihat dg hati? hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah diterangi oleh Ruh melalui Injil.

  2. Diberkahi melalui apa yg disampaikan dalam ajaran bagaimana seharusnya bersikap terhadap saudara, hanya dengan pimpinan Ruh Allah bisa dengan terang melihat kehendakNya demikian juga mengasihi saudara, bersyukur ada nasihat menjadi perbaikan sy yg kurang ber hikmah boleh memohonkan nya kepada Allah yg memberi dengan limpah tanpa memperhitungkan kesalahan. Terpujilah Allah yg menyatakanan kemurahan dalam Isa AM.

Leave a Reply

KURSUS BANK INJIL

Kursus BANK Injil