https://proyekbankinjil.com/

Klimaks pengalaman hidup seseorang dari perjalanan di bumi ini adalah ketika bertemu Injil dan Ruh Kehidupan.  Injil itu adalah Yesus Kristus (Isa Al-Masih) yang melepaskan hidupnya dari segala dosa, kesalahan, dan pelanggaran.

Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu! (Maz 32:1-2 TB)

Masalah

Masalah seluruh manusia di bumi bukan masalah fisik, melainkan masalah jiwa.  Jiwa manusia itu telah rusak, sehingga dalam diirnya ada ketakutan, penuh rasa malu, suka menipu, suka bersembunyi, tidak jujur, penuh kemarahan, opini, dengki, iri hati, cemburu, gengsi, minder, tinggi hati, penuh kebencian, dan rupa-rupa kejahatan lainnya.

Akar Masalah

Semuanya itu berakar dari satu masalah, yaitu dosa. Kita semua telah berdosa di hadapan Allah, dan kita tidak memiliki sesuatu pun yang dapat menghapus sebagian kesalahan-kesalahan kita, apa lagi seluruh dosa-dosa kita.

Pengadilan Allah

Karena itu, kita semua akan di tuntut di pengadilan Allah yang tertinggi.  Apa bila kita didapati tidak memiliki kekuatan hukum yang membatalkan penghukuman-Nya, maka semua kita akan binasa.

Tetapi syukurlah kepada Allah, karena Isa (Yesus) adalah Firman Allah yang telah menjadi manusia yang membatalkan hukum dosa.  Dengan demikian, barangsiapa menerima-Nya tidak akan dihakimi.  Mengapa?  Karena Firman Allah itu sendirilah yang menjadi Hakim pada akhirnya.

Kesaksian Hidup Baru

Sekitar 30 tahun yang lalu, pada awal tahun 1991, saya, Onekhesi Zega menerima anugerah Allah yang membebaskan jiwa saya dari segala dosa dan hukumannya karena Injil Yesus Kristus (Isa Al-Masih).  Injil Kerajaan itu telah mengubah seluruh hidup saya sehingga saya mengalami hidup yang baru oleh Roh Kudus (Ruh Suci). Peristiwa itu menjadi klimaks pengalaman yang paling berharga dalam hidup saya.

Kepenuhan Injil

Tetapi bagaimana cara agar tetap bertahan dalam posisi yang penuh hidup baru (penuh Ruh Allah)?  Jawabannya harus penuh Injil.  Orang yang penuh Injil, menjadi penuh iman, penuh hikmat, penuh kuasa, penuh Ruh Allah.

Akibat Tidak Ada yang Membimbing

Sayangnya, setelah pengalaman yang ajaib itu, tidak ada yang membimbing saya ke dalam ajaran Injil.  Saya justru mendapatkan berbagai ajaran yang bercampur dengan berbagai pandangan tokoh-tokoh teologi, denominasi, dan keagamaan.  Saya berusaha mencari-cari komunitas yang membicarakan khusus tentang Injil yang saya peroleh itu, tetapi tidak pernah bertemu.

Tidak penuh dalam ajaran dan pengabdian Injil

20 tahun lebih saya menghabiskan waktu saya di sekolah teologi, menjadi dosen di sekolah teologi, menjadi pendeta yang menggembalakan sidang jemaat, merintis kelompok jemaat-jemaat yang baru, menjadi pemimpin gereja dalam satu wilayah dan menjadi pengurus sebuah denominasi, diutus sebagai misionaris lokal di Indonesia dan menjadi koorinator strategi nasional yang melatih ribuan orang dari berbagai tempat.  Tetapi saya tetap berada dalam satu situasi hidup yang tidak penuh dalam ajaran dan pengabdian.  Saya merasa ada banyak yang bercampur dalam ajaran saya.  Demikian juga seluruh pengabdian saya tidak dapat saya persembahkan kepada Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya.  Ketika saya melakukan kegiatan-kegiatan pelayanan yang terlihat hebat di mata manusia, jauh  di lubuk hati saya diingatkan bahwa yang saya kerjakan itu bukan seperti yang diperintahkan Junjunganku Yang Ilahi, Isa Al-Masih (Yesus Kristus).  Itu sebabnya saya memikul beban sendiri dan setiap hari makin bertambah berat.

Selamat Tinggal Cara Yang Lama

Saya sudah menerima panggilan pertama saya, yaitu ikut Isa (Yesus).  Tetapi panggilan lanjutan untuk mengabdi hanya kepada-Nya kandas karena saya mencoba belajar kepada para ahli dan saya memikul beban dari ajaran-ajaran mereka itu (bd. Mrk 1:17; Mat 11:28-30).  Ya, saya memang ikut Al-Masih, tetapi saya tidak belajar penuh kepada-Nya dan tidak memikul kuk yang Dia pasang.  Jadi, waktunya untuk “move on”.  Ucapkan selamat tinggal kepada cara belajar dan cara mengabdi yang lama.

Memulai Satu Komunitas Baru

Setelah saya menyadari dengan jelas bahwa masalah besar saya itu adalah cara pengabdian, maka saya mempersiapkan langkah saya kepada cara yang baru.  Sebelumnya saya memikul beban organisasi dengan memakai nama Isa (Yesus), sekarang yang memikul kuk Al-Masih.  Butuh waktu sekitar 5 tahun (2011-2016) untuk memulai satu komunitas baru yang dapat dipersembahkan sebagai persembahan yang berkenan kepada Allah dalam Al-Masih.

Ada yang Sengaja Meninggalkan Ajaran Injil

Meskipun demikian, di antara kelompok jemaah itu, ada yang dengan sengaja meninggalkan ajaran Injil dan mencoba mempengaruhi keluarga Allah sampai sekarang ini.  Beberapa orang di antaranya telah menyimpang dengan mengajarkan ajaran lain.  Ajaran lain itu menggantikan ajaran injil dengan mengajarkan mujizat dan tanda-tanda; mengajarkan metode para ahli dan orang-orang yang mereka banggakan, lalu menyebarkan fitnahan mengenai ajaran Injil.  Sebagian yang lainnya hanya meninggalkan dan mengundurkan diri begitu saja.  Tetapi Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya (2 Tim 2:19), meskipun manusia tidak mengenal dan bahkan menolak-Nya (Yoh 1:11).

Bertambah Terang sampai rembang tengah hari.

Walaupun demikian, saya tidak mungkin meninggalkan planet bumi untuk menaati Tuhan.  Tetapi saya dengan tekun memberitakan Injil, mengajar, menasihati dan memimpin tiap-tiap orang kepada Al-Masih (Kristus).  Dan Allah menyingkapkan segalanya kepada saya bersama orang-orang yang setia dalam ajaran dan pengabdian Injil, bagai rembang tengah hari, seperti telah tertulis “Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.” (Ams 4:18 TB).

Fokus kepada BANK Injil

Sekitar 5 tahun lebih (2016-2022) bersama dengan orang-orang setia dalam Injil, saya terus membicarakan fokus berita, ajaran, nasihat, dan kepemimpinan dalam Kerajaan Allah, yaitu Isa Al-Masih sendiri yang telah bangkit pada hari ketiga dari antara orang-orang mati dan yang sekarang duduk di sebelah kanan Allah yang Mahatinggi dan akan segera datang kembali membawa semua orang percaya yang telah ditebus oleh darah-Nya yang suci.  Demikianlah akhirnya istilah proyek BANK Injil ini diperkenalkan, pertama-tama kepada beberapa orang saja, dan sekarang kepada semua orang yang berkenan dipanggil Allah dalam Kerajaan-Nya.

Peluncuran Website Proyek BANK Injil

Oleh sebab itu, hari ini, tanggal 01 Agustus, saya meluncurkan website proyek BANK Injil sebagai persembahan kami kepada dunia dan setiap orang yang mencari berita, ajaran, nasihat, dan kepemimpinan yang memiliki dasar, cara, tujuan, visi, misi, pola, strategi, dan metode satu-satunya dari Injil Kerajaan Allah.

Kiranya setiap orang yang yang berkunjung dan menelusuri website proyek BANK Injil akan mendapatkan hidup yang semakin terang hingga rembang tengah hari.

Salam

Onekhesi Zega (Admin)
Jika Saudara membutuhkan bantuan tentang artikel dan teleconference, hubungi kami melalui email: info@proyekbankinjil.com atau WhatsApp atau segera bergabung dengan kami dalam Community BANK Injil Group.

Leave a Reply

KURSUS BANK INJIL

Kursus BANK Injil